Adapun yang bertindak sebagai Imam dan khotib adalah Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang.
Di sisi lain, seluruh jemaah tampak khusyuk mendengarkan lantunan ayat suci Alquran surat As-Shaff ayat 6 sampai 8 yang dibaca Panji Gumilang dalam salat tersebut.
Pada rakaat kedua, Panji Gumilang melantunkan Al-Ikhlas.
Masalah jemaah perempuan sejajar dengan pria dalam pelaksanaan salat Id di Al-Zaytun, telah dijawab oleh Panji Gumilang.
Pimpinan Ponpes Al-Zaytun ini berdalih bahwa penempatan perempuan sejajar dengan pria, sebagai bentuk perlaku setara, emansipasi, dan hak asasi.
"Tidak menyalahi. Apa salahnya perempuan berdiri sejajar di laki-laki dalam salat," kata Panji Gumilang dalam beberapa wawancara dengan media televisi
Sontak saja, apa yang dilakukanolh Pondok Pesantren Al Zaytun ini mengundang komentar ngeram etizen.
Mereka menilai para santri dan pengurus Ponpes Al-Zaytun sudah melanggar syariat Islam.
Terdapat kursi yang diletakan di sebelah kanan untuk masing-masing jemaah.
Pelaksanaan salat Id umumnya tidak seperti di Al-Zaytun.
Para jemaah rapat, tidak berjarak.
Jemaah perempuan berada di belakang, tidak sejajar dengan jemaah laki-laki.
Selain itu, imam berdiri sendiri di depan, tidak ada pengawal di belakangnya.
"Jangan bawa bawa nama ISLAM dong, jangan juga pakai ayat ayat quran di ibadah kalian"
"Kalau sudah Allah yang negur mereka.. ngeriiiiiiii... bisa-bisa sekota habiss"