Laporan Masrizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Puncak haji tahun 2023, sudah selesai dan semua jamaah sedang bersiap-siap meninggalkan Arab Saudi.
Saat ini, sebanyak delapan jamaah haji asal Aceh masih dirawat di Arab Saudi karena sakit yang mereka derita.
Dari delapan jamaah itu, 6 orang dirawat di Mekkah dan 2 orang di Madinah.
Hal itu disampaikan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPIH) Embarkasi Aceh yang juga Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari didampingi sejumlah pihak terkait dalam konferensi pers di Asrama Haji Debarkasi Aceh, Selasa (4/7/2023).
"Sebanyak delapan jamaah dirawat di Madinah dan di Mekkah. 3 orang dirawat di KKIH dan 5 orang di rumah sakit. 6 di Mekkah dan 2 di Madinah," sebut Azhari.
Ada pun jamaah yang dirawat di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah yaitu Rohani binti Ibrahim (67) dari Kloter 6.
Kemudian, Saridah binti Syafii (63) dari Kloter 11, Salmiah binti Ahmad Hamzah (63) dari Kloter 4, dan Siti Nurilah binti Muhammad Bajal Bintan (93) dari Kloter 5.
Sementara Ali Amran bin Mude Ali (65) dari Kloter 2 dirawat di Rumah Sakit (RS) Al Noer Makkah.
Lalu, Zulbahri NST DRS bin Abdullah NST (64) dari Kloter 11, dirawat di RS King Faisal (Syisha) Mekkah.
Sedangkan dua jamaah yang dirawat di Madinah yaitu Rajunnah Puteh binti Puteh Utoh Bayu (77) dari Kloter 4, mendapat perawatan di RS General Hospital Madinah dan Darmawati (64) dari Kloter 12, dirawat di RS Mouwasat.
Azhari menjelaskan, jamaah yang mendapat perawatan medis di Madinah, semua pelaksanaan rukun dan kewajiban haji sudah dibadalkan (diganti) ke petugas dan sudah dilaksanakan secara sempurna.
Sedangkan jamaah yang dirawat di Mekkah, tetap melaksanakan semua rukun, tapi dengan cara disafariwukufkan oleh petugas atau diantar ke lokasi dengan ambulans.
"Karena yang di Madinah tidak bisa ke Mekkah, maka semua rukun haji sudah badalkan kepada petugas,” kata Azhari.