Kloter Pertama Tiba di Aceh, Buya Yahya Ungkap Begini Adab Menyambut Orang Pulang Haji : Jangan Iri
SERAMBINEWS.COM - Jamaah haji asal Aceh yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama sudah tiba di Aceh pada Selasa, 4 Juli 2023 lalu.
Jamaah haji dengan kloter selanjutnya di berbagai daerah pun akan segera tiba di Indonesia.
Kepulangan jamaah haji ini tentunya menjadi kabar gembira. Lantas bagaimana adab kita dalam menyambut para tamu Allah?
Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengungkapkan adab menyambut umat muslim sepulang dari tanah suci usai melaksanakan ibadah haji.
Adab menyambut orang pulang haji itu disampaikan oleh Buya Yahya melalui kajian dakwahnya yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV.
Dikutip Serambinews.com, Kamis (6/7/2023), adapun adab menyambut umat muslim usai pulang haji adalah menunjukkan sikap senang dan turut gembira atas ibadah haji seseorang.
Baca juga: Gelar Haji dan Hajjah untuk Seseorang usai Ibadah dari Tanah Suci, Bagaimana Pendapat Buya Yahya?
Dikatakan Buya Yahya hal tersebut pertanda akan segera bisa menyusul ke Baitullah.
Buya Yahya menuturkan, umat Islam harus berprasangka baik kepada orang yang sudah melaksanakan ibadah haji bahwa mereka sudah dipilih untuk menjadi tamu Allah.
Jangan pula kita iri dan husnudzan kepada mereka.
"Kalau kita lihat orang haji, kita husnudzon, bahwa dia telah menjadi tamu Allah, orang yang dipilih oleh Allah," kata Buya Yahya.
Pasalnya, jika anda menunjukkan sikap tidak senang melihat orang pulang haji, bisa jadi itu merupakan tanda sifat iri dengki yang ada pada diri anda.
Jika memiliki sikap demikian, anda akan sulit melaksanakan umroh atau haji suatu saat.
Baca juga: Musim Haji 2023 Usai, Ini Cara Menjadi Haji yang Mabrur & Tanda-tandanya, Buya Yahya Bagikan 7 Tips
"Tapi ada orang lihat orang haji marah, dengki, suudzon mikir asal duitnya gak jelas,
ada orang lihat orang haji itu dia marah-marah, maka ketahuilah dia tidak akan bisa haji," imbuh Buya Yahya.
Tak hanya itu, adapun adab lainnya dalam menyikapi umat muslim yang pulang haji adalah menyambut mereka dengan gelar baru seperti pak haji atau bu haji.
Pemanggilan pak haji atau bu haji tidak menjadi masalah dan sudah menjadi suatu kebiasaan di Indonesia.
Bagi yang ingin memanggil dengan gelar haji, Buya Yahya mengatakan sah-sah saja untuk menghormati yang bersangkutan sesuai dengan kebiasaan yang ada di Tanah Air.
Namun, jika anda yang baru pulang haji dan jika tidak dipanggil pak haji oleh orang sekitar maka tidak menjadi masalah dan jangan pula anda terseinggung.
Baca juga: Musim Haji 2023 Selesai, Ini Adab Menyambut Orang Pulang Haji, Buya Yahya: Udah Tradisi di Indonesia
Tradisi Pemanggilan Gelar Haji
Adapun soal pemanggilan gelar haji di Indonesia, Buya Yahya berpendapat tradisi tersebut tidak masalah. Ini termasuk menghormati para tamu Allah.
"Kemudian karena tradisi di Indonesia sudah biasa ada pak haji, ya kalau orang sudah haji panggillah pak haji. Karena kalau sudah menjadi kebiasaan, bisa jadi bikin seseorang tidak enak," sambung Buya Yahya.
Namun, meskipun anda sudah haji lalu masyarakat tidak memanggil anda Pak Haji atau Bu Hajjah, tidak menjadi suatu masalah.
"Cuma kalau anda tiba-tiba sudah haji lalu tidak dipanggil pak haji, ya nyantai, jangan bilang 'saya sudah haji loh'," sambung Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, gelar haji itu penting. Namun, jangan sampai orang yang telah haji tergoda hatinya oleh setan.
"Jadi kalau ada tetangga, ya panggil haji tidak masalah, apa sih salahnya manggil aja kalau kita gak mau panggil haji, yang sombong kita jadinya, ngiri sebetulnya, jadi kita yang kotor, panggil pak haji gak apa-apa,"
Baca juga: Bolehkah Daging Kurban Diberikan kepada Non Muslim saat Idul Adha? Begini Kata Buya Yahya
"Cuma maksud kami jika anda tidak dipanggil haji, biasa aja deh, emang aslinya saya lahir gapake H (haji), nama dari bapak saya gak pake H kok," tambah Buya.
Hal penting bagi orang yang sudah melaksanakan kewajiban Rukun Islam kelima adalah menjaga hati.
Dan bagi yang belum haji, adalah saling menjaga hati orang lain agar ia tidak tersakiti.
"Jaga hati orang agar tidak nyakiti dia, maka panggil dia pak haji. Jaga hati kita, jangan marah, jangan gelisah, jangan sedih jika dipanggil pak haji," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)