Menurut pandangannya, sosok tersebut begitu lemah, sudah lanjut usia dan difabel.
"Apa mungkin? Akhirnya saya berusaha untuk meluluhkan aja hati, karena dia terbuka kan," ujar Andika.
Sebelumnya, informasi yang sampai kepada Andika dan tim kalau Tgk Bantaqiah dianggap sebagai sosok yang melindungi, memberikan tempat bersembunyi ke kelompok bersenjata Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Saya dekati segala macam, jadi sama sekali tidak saya perlakukan seperti yang di-briefing-kan," kenang Andika.
Setelah sebulan berada di sana, hubungan mereka dengan Tgk Bantaqiah semakin membaik, sosok tersebut malah terbuka memberikan sejumlah informasi.
"Saya lebih percaya kepada hati kecil saya, orang ini gak mungkin (membelot)," kata Andika.
"Berbeda dengan informasi yang saya terima. Dia lebih seperti orang yang terpaksalah,” tambahnya.
Baca juga: Kisah Nikah Mahasiswa KKN dan Bocah SD, Khansa Akui Nyari Kamil Duluan
Kenal dengan Tgk Bantaqiah membuat Andika dkk malah terbantu mendapatkan banyak informasi penting.
"Sehingga hubungan baik yang sudah bagus itu bisa menemukan ladang ganja yang gak ada orang tahu, tempat persembunyian kelompok bersenjata,” tambahnya.
Meski demikian, eks Panglima TNI itu cukup kecewa mendengar kabar kalau Tgk Bantaqiah dihabisi oleh aparat beberapa tahun setelahnya.
"Beberapa tahun kemudian saya dengar yang bersangkutan ini justru dihabisin, saya begitu mendengar beberapa tahun kemudian rasanya sedih saya,” ungkap Andika.
“Benar-benar sedih, sampai masih ingat ya sekarang," ucapnya sambil mata berkaca-kaca.
Baca juga: Jeritan dan Lepotan Darah di Rumoh Geudong, Tempat Bersejarah yang Diratakan Sebelum Jokowi Datang
Ia masih tidak percaya seorang difabel seperti Tgk Bantaqiah dihabisi dengan tuduhan terlibat GAM.
Sebab dirinya sudah membuktikan sendiri saat tinggal di sana, tidak ada indikasi yang menunjukkan kalau Tgk Bantaqiah sebagaimana yang dicurigai selama ini.
Justru sosok tersebut membantu jalannya operasi Andika dkk di sana.