"Aku bilang juga ke dia, jangan sampai kamu masuk Islam cuma karena mau nikah sama aku.
Aku jelasin kalau masuk agama Islam nanti kamu ga bisa ini-ini, banyak banget aturannya.Jadi aku bilang cobalah pikir-pikir dulu" jelas Arma.
Setelah tiga tahun berpikir, pada 2022 lalu Park Sang Hyeok mantap memutuskan untuk menjadi mualaf.
"Tahun kemarin dia bilang ke aku, Arma aku udah siap, bawa terus aku ke imam," kata Arma.
Baca juga: Baru 30 Menit Menikah, Pengantin Ini Langsung Dipisah,tak Bisa Malam Pertama Karena Wanita Alami Ini
Arma pun lantas mencarikan imam yang bisa membantu Park Sang Hyeok untuk bersyahadat.
Pada akhirnya, Arma membawa Park Sang Hyeok ke masjid di Busan yang tidak jauh dari kampus mereka.
"Kebetulan imam disitu dari Surabaya. Di sana langsung disyahadatkan," sebut Arma.
Setelah masuk Islam, lelaki kelahiran Korea Selatan, 15 Mei 1991 itupun berganti nama menjadi Firdaus Park.
Sempat diragukan orang tua
Arma mengaku, hubungannya dengan Park Sang Hyeok pada awalnya sempat diragukan oleh pihak keluarganya.
Lebih lanjut menceritakan, dua bulan sebelum Park Sang Hyeok menemui imam Masjid, Arma memberitahukan soal hubungan mereka ke orangtuanya.
Namun saat itu, kedua orangtua Arma tampaknya keberatan memberikan restu.
"Karena orang tua kan kahwatir. Saya cewe disana sendiri. Jadi orangtua mikirnya juga, kalau nikah sama orang jauh ga bakal pulang," ungkap Arma.
Akan tetapi, Park Sang Hyeok bersikeras ingin bertemu langsung dengan orangtua Arma.
Pertemuan itu pun akhirnya terjadi pada tahun lalu, saat Arma kembali ke Melaboh untuk menghadiri pernikahan adiknya.
"Si oppa itu maksa, minta dibawa ke orangtua. Katanya kalau ga dibawa sekarang (momen pernikahan adik Arma) kapan lagi. Karena orangtua kamu juga butuh waktu, ga langsung ketemu aku yes," sebut Arma.
Tak diduga, Park Sang Hyeok yang saat itu sudah mualaf berhasil meluluhkan hati kedua orangtua Arma.
Padahal, ia hanya berada di Melaboh selama satu minggu.
"Sebelum berangkat, mamak masih bilang jangan datang (si Oppa). Seminggu disini, mamak liat dia selalu bantu-bantu kerjaan rumah. Bantu angkat piring, cuci piring, bersih-bersih. Pas Acara si adek bantu pasang-pasang tirai Aceh," cerita Arma.
"Jadi mamak tu bengong liat dia, sambil bilang Agam Aceh hana lagee nyo (Laki-Laki Aceh ga ada begini)," lanjut Arma sambil tertawa menirukan ucapan ibunya.
Ibu Arma pun sempat menanyai Arma soal perilaku dan sikap Park Sang Hyeok di negaranya.
"Pada akhirnya mama dan ayah dua-dua bilang ok," kata Arma.
Sementara itu, berbeda dengan pihak keluarganya, pihak keluarga sang suami menurutnya justru lebih dahulu memberikan restu.
"Awalnya memang orangtuanya ngira cuma pacaran, tidak ada niat serius. Pas tahun ketiga pacaran ditanya lagi masih sama dia (Arma). Si Oppa bilang masih. Akhirnya disuruh bawa ke rumah," tambahnya.
Setelah melalui berbagai drama, keduanya pun akhirnya resmi menikah pada 8 Agustus 2023.
Pernikahan Arma dan Park Sang Hyok di kediaman memeplai wanita itu juga turut dihadiri oleh keluarga inti mempelai pria.
Baca juga: Viral Gadis Garut Menikah dengan Oppa Korea, Pernikahan Digelar Meriah
Berencana kembali ke Indonesia
Saat ditanya apakah dirinya akan menetap di Korea atau kembali ke Indonesia, Arma masih belum bisa memastikan.
Arma menyebut, saat ini ia dan suaminya masih melanjutkan studi program Doktoral (S3) di Pohang University of Science and Technology.
Oleh sebab itu, ia dan suami untuk sementara akan menetap di Korsel hingga masa studi mereka selesai.
"Jadwal tiket kita itu Minggu 13 Agustus 2023," sebutnya.
Diakui Arma, Korea Selatan memiliki kehidupan dan persaingan yang cukup keras.
"Makanya angka bunuh dirinya tinggi. karena gampang stress. Tapi apa-apa serba cepat," ungkap Arma.
Oleh sebab itu, ia dan suami memiliki keinginan untuk menetap di Indonesia.
Baca juga: Ini Bahaya Menonton Film Biru atau Pornografi Bagi Otak Menurut dr Boyke
Sementara untuk status kewarganegaraan, keduanya sepakat untuk tetap dengan kewarganegaraan masing-masing.
"Sekarang plan kita balik ke Korea dulu sementara, selesaikan S3. Kemungkinan setelah itu saya balik ke Indonesia kerja beberapa tahun. Setelah itu baru kita mikir kedepannya apa buka bisnis biogas atau saya tetap (kerja) di bagian penelitian. Si Oppanya juga gitu sih," tutup Arma.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI