Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Milad dayah Madinatuddiniah Darussa'adah, Gampong Pie, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, ke-88 dimeriahkan dengan Musabaqah Muharram 1445 Hijriah.
Pelaksanaan Musabaqah kali ini dilaksanakan lebih semarak yang berlangsung selama 10 hari 1-10 Agustus 2023, bertepatan dengan memperingati bulan Muharram dan ulang tahun Dayah yang ke-88.
Kegiatan itu juga dirangkai dengan penyerahan santunan Anak yatim oleh Ketua Dewan Pertimbangan Forum Pemuda Samudera (FPS) Tgk. Muntasir, SSos.
Cabang yang diperlombakan dalam kegiatan Musabaqah adalah, lomba Azan, Pidato, Hafidz Qur'an, Baca Kitab Kuning, Cerdas Cermat Cilik Putra, Cerdas Cermat Cilik Putri, Cerdas cermat Remaja.
“Pembagian hadiah untuk santri dan santriwati yang berprestasi pada ujian catur wulan ke - 3 (tiga), “ujar Pimpinan Dayah, Walidi H Dhiaul Hasyri, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Minggu (13/8/20230).
Baca juga: Dayah Samudera Pasai Madani Aceh Besar Terapkan E-Voting Pilih Ketua Organisasi Santri
Pihaknya dayah menyampaikan terima kasih kepada seluruh Dewan Guru, Dewan Juri, Tokoh Masyarakat, Wali Santri dan kepada seluruh donatur dari masyarakat yang telah berpartisipasi dalam kegiatan tahunan tersebut, baik di lingkungan dayah, di luar lingkungan dayah dan dari luar daerah.
Ketua Dewan Pertimbangan Forum Pemuda Samudera (FPS). Tgk. Muntasir, S.Sos dalam sambutannya, mengatakan, sangat mendukung dan mengapresiasi pelaksanaan Musabaqah Muharram dan mengucapkan Selamat Milad Darsa ke-88 di Dayah Madinatuddiniah Darussa'adah.
Tgk Muntasir, menambahkan pelaksanaan Musabaqah dan sejumlah perlombaan yang dirangkai dalam pelaksanaan Milad Darsa Ke - 88 akan memotivasi para santri dan santriwati di Dayah Darsa agar ke depan bisa tampil dalam perlombaan tingkat Kabupaten, Provinsi, Nasional dan Internasional.
Baca juga: Video Suara Dentuman Misterius Terdengar dari Bawah Tanah Rumah Warga, 5 Keluarga Diungsikan
“Mulai dari sekarang kita harus melatih dan mempersiapkan generasi islami agar para santri dan santriwati semakin expert (ahli) dan menguasai dicabang yang telah diperlombakan,” ujar Muntasir.
Pemerintah kata Muntasir, juga harus ikut proaktif dan tidak boleh absen dalam kegiatan tersebut melalui penganggaran.
Karena Aceh memiliki kekhususan di bidang keagamaan dan kekhususan tersebut harus disertai dengan dukungan anggaran penuh agar pelaksanaan kegiatan Musabaqah tahunan di Dayah bisa dilaksanakan sesuai dengan perencanaan.(*)
Baca juga: Kata Pengamat Kebijakan Publik Soal Operasional Kereta Cepat Jakarta Bandung & LRT Jabodebek Mundur