AD tak langsung dibawa ke rumah sakit setelah digigit anjing.
Lukanya hanya dibersihkan menggunakan sabun dan air mengalir.
Dia juga tidak mendapatkan vaksin antirabies (VAR).
Dokter Spesialis Anak, Defranky Theodorus Sp.A saat dihubungi TribunFlores.com, Jumat (11/8/2023) menjelaskan, AD baru dibawa keluarga ke rumah sakit dengan keluhan demam, pada Kamis (10/8/2023).
Saat dalam perawatan di RS, AD mengalami gejala ke arah rabies seperti kejang, takut air, takut angin, sering mencabut infus dan terkadang gelisah.
"Masuk ke rumah sakit kemarin, tadi pagi meninggal dunia," ujarnya.
Dia mengakui kasus gigitan anjing di Sikka belakangan meningkat.
Theodorus mengimbau masyarakat yang memiliki anjing peliharaan agar rutin melakukan vaksinasi ke dokter hewan maupun ke Dinas Pertanian (Distan).
"Kepada masyarakat khususnya yang memiliki anjing agar mendapat vaksinasi ke dokter hewan atau Dinas Pertanian, sehingga anak, keluarga maupun tetangga bisa terhindar dari rabies. Selain itu, waspada juga terhadap anjing liar," jelasnya.
Baca juga: Ini Kronologis Wisatawan Australia yang Dinyatakan Hilang Kontak di Perairan Kepulauan Banyak
Baca juga: Perempuan Ini Nekat Masukkan Ulekan Cobek ke Organ Intim, Akhirnya ke Dokter karena Nyangkut
Baca juga: Kakek Cabuli Bocah SD, dr Boyke : Pentingnya Orang Tua Beri Edukasi Seksual pada Anak, Ini 5 Caranya
Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Dua Bocah dan Seorang Polisi di Dompu Digigit Anjing yang Diduga Rabies