Hari Damai Aceh

Sejumlah Butir-butir MoU Belum Direalisasi, Wali Nanggroe dan KPA Minta Bantu ke Jusuf Kalla

Penulis: Masrizal Bin Zairi
Editor: Nurul Hayati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inisiator damai Aceh, Jusuf Kalla bersama Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar, Pj Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Wakil Ketua KPA, Kamaruddin Abubakar (Abu Razak), dan Ketua BRA, Suhendri melepaskan burung merpati putih pada peringatan 18 tahun Damai Aceh di Taman Sulthanah Safiatuddin atau lebih dikenal Taman PKA, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023).

Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar dan Wakil Ketua KPA Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) meminta bantu ke Jusuf Kalla selaku inisiator damai Aceh untuk 'membisikkan' ke pemerintah pusat.

Laporan Masrizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Hingga 18 tahun perdamaian Aceh, masih ada butir-butir perjanjian MoU yang belum tuntas direalisasi oleh pemerintah pusat.

Salah satunya menyangkut dengan bendera dan lambang Aceh yang hingga saat ini masih berpolemik, meskipun qanunnya sudah disahkan oleh DPRA.

Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al Haytar dan Wakil Ketua KPA Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) meminta bantu ke Jusuf Kalla selaku inisiator damai Aceh untuk 'membisikkan' ke pemerintah pusat.

Permintaan itu disampaikan pada acara peringatan 18 tahun Damai Aceh di Taman Sulthanah Safiatuddin atau lebih dikenal Taman PKA, Banda Aceh, Selasa (15/8/2023).

"Ya tentu diusahakan semuanya. Ada beberapa hal seperti bendera, tentu akan dimusyawarahkan dengan baik, sesuai dengan Undang-Undang juga," kata Jusuf Kalla usai acara peringatan damai.

Mantan wakil presiden (wapres) RI ini meminta Gubernur Aceh dan Wali Nanggroe untuk memfasilitasi persoalaan ini. 

"Pak Gub tentu akan memfasilitasi. Wali Nanggroe juga," sebutnya.

Baca juga: VIDEO Peringatan Damai Aceh Ke-18, Jusuf Kalla Ajak Pemangku Kebijakan untuk Lihat Masa Depan

Sebelumnya, Wakil Ketua KPA Kamaruddin Abubakar (Abu Razak) dalam sambutannya menyampaikan bahwa Aceh tidak menuntut banyak ke pemerintah pusat, hanya realisasi butir-butir MoU.

"Melalui Bapak Jusuf Kalla, kami minta supaya butir-butir MoU direalisasi. Kita sudah komitmen dengan pemerintah akan bangun ekonomi Aceh," ujarnya.

Saat ini, lanjut Abu Razak, ekonomi Aceh sangat terpuruk. 

Belum lagi, Aceh dalam beberapa tahun terakhir mendapat gelar sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera.

"Kalau terus terpuruk, kita malu juga. Saya berharap jangan terus mengurus kemiskinan ini, cukup tahun ini saja. Mari kita bangun Aceh," ungkap Abu Razak.

Untuk diketahui, dari 71 Pasal MoU Helsinki, terdapat 10 Pasal yang sampai saat ini belum terealisasi. 

Baca juga: KPA dan PA Aceh Utara Peringati 18 Tahun Hari Damai Aceh, Doa Bersama dan Santunan Yatim 

Halaman
12

Berita Terkini