video

VIDEO Peringatan Damai Aceh Ke-18, Jusuf Kalla Ajak Pemangku Kebijakan untuk Lihat Masa Depan

Menurutnya, membanggakan masa lalu tidaklah berarti tanpa diiringi kerja keras untuk masa depan.

Penulis: Hendri Abik | Editor: Teuku Fauzan

Laporan Hendri | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wakil Presiden (Wapres) RI periode 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla, mengajak seluruh pemangku kebijakan dan masyarakat Aceh untuk menjadikan peringatan perdamaian Aceh ke-18, sebagai momentum melihat dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Menurutnya, membanggakan masa lalu tidaklah berarti tanpa diiringi kerja keras untuk masa depan.

Peringatan tersebut dihadiri Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al Haytar, Pj. Gubernur Aceh, Achmad Marzuki, Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri, Kapolda Aceh, Achmad Haydar, Kajati Aceh Bambang Bachtiar, Sekda Aceh Bustami, Wakil Ketua Komite Peralihan Aceh Abu Razak, para duta besar sejumlah negara dan sejumlah mantan kombatan.

Mantan Wapres yang akrab disapa JK itu mengatakan, orang Aceh saat ini harus mengandalkan masa depan.

Kata dia, masa depan yang baik dapat diraih melalui pendidikan dan perkembangan teknologi saat ini.

Lebih lanjut, JK mengaku memiliki tanggungjawab moral terhadap perdamaian Aceh.

Meskipun sudah tidak lagi berada dalam lingkaran pemerintahan, sebagai inisiator perdamaian ia akan tetap terus berusaha mewujudkan seluruh kesepakatan perdamaian.

Baca juga: Peringati MoU Helsinki, Warga Serbu Pasar Murah di Desa Basis Konflik di Indrapuri

Oleh sebab itu, JK meminta pemangku kebijakan yang ada di Aceh untuk mempersiapkan generasi mudah dengan mengirim mereka ke sekolah bidang minyak dan gas.

Dengan begitu sumber daya alam Aceh akan dikelola oleh orang Aceh sendiri.

Sementara itu, Wali Nanggroe Aceh Tgk Malik Mahmud Al-Haytar menyampaikan kegelisahannya, terhadap kondisi pembangunan Aceh yang saat ini belum merata.

Karena itu, Wali Nanggroe berharap di masa depan para elite Aceh fokus pikiran, tenaga, kekuatan untuk membangun Aceh yang lebih sejahtera dan lebih bermartabat.

Peringatan hari perdamaian Aceh ke-18 itu digelar Pemerintah Aceh melalui Badan Reintegrasi Aceh (BRA).

Pada momentum perdamaian tahun ini, BRA membagikan sertifikat lahan untuk mantan kombatan dan korban konflik di Aceh Jaya.

Total ada 520 orang penerima lahan dengan luas 792 hektar.(*)

Narator: Suhiya Zahrati

Baca juga: Peringati 18 Tahun MoU Helsinki, Pemkab Aceh Timur Gelar Zikir & Doa Bersama

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved