Pengamat Sebut Andai Anies-AHY Berpasangan tak Menambah Suara, Kalau Cak Imin?

Penulis: Sara Masroni
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi sebut andai Anies-AHY berpasangan tak menambah suara, Cak Imin?

SERAMBINEWS.COM - Pengamat sebut andai Anies-AHY berpasangan tak menambah suara, kalau Cak Imin?

Hal itu disampaikan pengamat sekaligus Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menjawab kondisi politik kenapa Anies Baswedan lebih memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin jadi cawapres.

Menurutnya secara elektoral, pemilih Agus Harimurti AHY merupakan mereka dari basis yang sama sebagai pemilih Anies juga.

Dengan demikian, terjadi tumpang diri suara yang tidak memberikan added value dalam bertarung di Pilpres 2024 mendatang.

Secara individual dijelaskannya, Cak Imin memang rendah secara elektabilitas, kurang kompetitif dan kalah dibanding AHY sebagai top 3 cawapres di sejumlah lembaga survei.

Namun bila dibedah lebih jauh, pendukung AHY pada umumnya adalah mereka-mereka juga yang memang kepincut dan memilih Anies. 

"Jadi pilihan mas Anies sebagai capres itu overlap dengan basis pendukung AHY di Indonesia bagian barat," jelas Burhan dalam tayangan di YouTube tvOneNews dikutip, Senin (4/9/2023).

"Jadi kalau dipasangkan, itu tidak memberi added value secara elektoral," tambahnya.

Baca juga: Cak Imin Jadi Cawapres Anies, Pengamat: Karena Memang AHY tak Diminati Sejak Awal

Baca juga: Anies Jawab Tenang soal Sang Cawapres Cak Imin Bakal Diperiksa KPK Terkait Kasus Korupsi

Sementara Cak Imin yang kurang secara elektabilitas personalnya, namun secara daya tarik sebenarnya justru ada di PKB.

"PKB ini partai pemenang bersama PDIP di Jawa Timur dan termasuk partai yang cukup kuat di Jawa Tengah, dua wilayah yang mas Anies sangat kering kerontang," jelas Burhan.

 

 

Survei Indikator Politik Indonesia pada awal Agustus lalu, Anies hanya mendapatkan sembilan persen di Jawa Tengah dan 12 persen di Jawa Timur.

"Jadi betul-betul membutuhkan vitamin elektoral yang diharapkan datang dari calon yang punya basis struktur politik yang kuat," jelas Burhan.

"Tetapi tidak serta merta kalau PKB dukung Anies Baswedan, itu basis masanya setuju, ada banyak tahapan yang harus dilalui," tambahnya.

Baca juga: Komen Cak Imin Dijegal Lewat Kasus usai Deklarasi Jadi Cawapres Anies: Itu Biasa, Aman

Halaman
1234

Berita Terkini