SERAMBINEWS.COM - Ustaz Adi Hidayat 'iri' dengan kematian Freddy Budiman karena eks gembong narkoba ini di detik-detik meninggalnya berhasil memutuskan untuk berhijrah dengan baik.
Ustaz Adi Hidayat pun memuji kematian Freddy Budiman tersebut.
Bahkan, kawan dari Ustadz Abdul Somad (UAS) itu menyebut bahwa kematian Freddy Budiman itu adalah salah satu kematian yang begitu indah.
"Saya tuh masih bertanya pada diri saya apakah kepulangan saya itu akan sebaik seorang Freddy (Budiman) misalnya," kata Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya, dikutip TribunnewsWiki dari channel YouTube Adi Hidayat Official, Kamis, 14 September 2023.
Seperti diketahui, Freddy Budiman adalah gembong narkoba terbesar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.
Semasa hidupnya, Freddy Budiman kerap keluar masuk penjara gara-gara kasus narkoba, mulai dari sabu, pil ekstasi, hingga heroin.
Puncaknya, Freddy Budiman ditangkap karena menyelundupkan 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.
Atas kasus tersebut, ayah dari Fikri Budiman itu lantas divonis pidana mati oleh Pengadilan Negeri Jakarta pada 15 Juli 2013.
Freddy Budiman kemudian dieksekusi mati di Lembaga Permasyarakatan (P) Nusakambangan, Cilacap, Jawa tengah, pada tanggal 29 Juli 2016.
Ustaz Adi Hidayat menceritakan kematian Freddy Budiman agar bisa menjadi sebuah pelajaran bagi manusia.
"Saya sebut ya nama (Freddy Budiman) untuk dijadikan sebagai pelajaran bagi kita," tuturnya.
Menurut Adi Hidayat, meski banyak orang yang meyebut Freddy Budiman sebagai gembong narkoba dan penuh dengan hal-hal negatif, tetapi ia menilai kepulangan Freddy sangat indah.
Adi menjelaskan, Freddy sudah memutuskan untuk bertaubat dan menuju ke jalan yang benar di saat-saat menjelang eksekusi mati.
Bahkan, Freddy Budiman mampu khatam membaca Al-Quran sebanyak 7 kali menjelang ajalnya.
Untuk sebagian orang, tak banyak yang bisa melakukan apa yang dilakukan oleh Fredy Budiman itu.
"Orang menyebutnya gembong narkoba. Tapi kepulangannya indah. Masih bisa mengkhatamkan Al Quran sebanyak 7 kali. Bertaubat," ujar Adi Hidayat.
Dikatakan Adi, Freddy juga sempat meminta beberapa kesempatan kepada prajurit yang mengeksekusinya.
Salah satunya, Freddy meminta kesempatan untuk membaca kalimat tauhid, 'Asyhadu an laa ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah'sebelum dieksekusi oleh algojo.
"(Freddy Budiman) minta kesempata kepada regu eksekutor sebelum meninggal beri kesempatan untuk membacakan kalimat tauhid," ungkap Adi.
Di ujung ajalnya, Freddy juga sempat meminta matanya agar dibuka.
Hal itu, kata Adi Hidayat, merupakan bentuk Freddy mengaku dosa-dosa yang disesalinya sebelum ia mengembuskan napas terakhirnya.
Sontak, ustaz berumur 39 tahun itu menyebut kematian Freddy Budiman merupakan kematian yang indah.
"Dan diberikan kesempatan matanya dibuka jangan ditutup supaya Allah menampakkan kepada saya dosa-dosa saya yang akan saya sesali sebelum saya wafat ini," kata UAH.
"Itu kematian yang indah. Dan tidak setiap orang punya kemampuan mengucapkan 'laa ilaha illallah'," jelasnya.
Oleh karena itu, Ustadz Adi Hidayat berharap sosok hijrah dari Ferddy Budiman ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap umat manusia.
Ia menegaskan, kematian akan selalu menghampiri setiap orang.
Namun, cara kepulangan ke pangkuan Rahmatullah dapat dipilih apakah ingin indah sebagai muslimin yang taat atau tidak.
"Mesti belajar kita itu. Kematian itu pasti sifatnya. Kalau sudah sadar, perbaiki hidup," tandasnya.
Sosok dan Biodata Ustaz Adi Hidayat
Ustadz Dr. Adi Hidayat, Lc., MA. adalah seorang alim ulama asal Indonesia yang menguasai isi kitab suci Alquran beserta letak barisnya.
Pria yang akrab disapa dengan sebutan Ustaz Adi Hidayat ini lahir di Pandeglang, Banten pada 11 September 1984.
Tidak hanya mendalami tentang Alquran, Ustaz Adi juga menguasai ilmu hadis dan berbagai kitab agama beserta makna dan posisinya.
Pada 2013, Ustaz Adi mendirikan Quantum Akhyar Institute dan tiga tahun berikutnya ia mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini Ustaz Adi aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.
Tidak hanya berdakwah, Ustaz Adi Hidayat juga aktif menulis dan telah memiliki beberapa karya dalam bahasa Arab dan Indonesia.
Ustaz Adi Hidayat memulai pendidikan dini di TK Pertiwi Pandeglang tahun 1989 dan lulus dengan predikat siswa terbaik.
Lulus dari pendidikan dini, Ustaz Adi Hidayat melanjutkan pendidikan dasar di SDN Karaton 3 Pandeglang hingga kelas 3 dan beralih ke SDN III Pandeglang di kelas 4 hingga 6.
Meski berpindah, Ustaz Adi tetap mengukit prestasi yang sama di kedua sekolah dasar tersebut sebagai siswa terbaik.
Bahkan, Ustaz Adi ditempatkan dalam kelas unggulan yang menghimpun seluruh siswa terbaik tingkat dasar di Kabupaten Pandeglang dan menjadi siswa teladan di peringkat pertama.
Dalam proses pendidikan dasar, Adi Hidayat kecil juga disekolahkan oleh kedua orang tuanya ke Madarasah Salafiyyah Sanusiyyah Pandeglang.
Pagi hari ia sekolah umum, siang hingga sore ia sekolah agama.
Di madrasah ini, ia juga menjadi siswa berprestasi dan didaulat sebagai penceramah cilik dalam setiap sesi wisuda santri.
Tahun 1997, lulus dari pendidikan dasar, ia melanjutkan pendidikan menengah Tsanawiyyah hingga Aliyah di Ponpes Darul Arqam Muhammadiyyah Garut.
Ponpes yang memadukan pendidikan agama dan umum secara proporsional dan telah mencetak banyak alumni yang berkiprah di tingkat nasional dan internasional.
Pendidikannya di Ponpes inilah yang membuatnya memiliki bekal dasar utama dalam berbagai disiplin pengetahuan, baik umum maupun agama.
Guru utama Ustaz Adi Hidayat adalah Buya KH. Miskun as-Syatibi, orang yang paling berpengaruh dalam menghadirkan kecintaannya pada Alquran dan pendalaman pengetahuan.
Selama masa pendidikan ia meraih banyak penghargaan baik di tingkat Pondok, Kabupaten Garut, hingga Provinsi Jawa Barat, khususnya dalam hal syarh Alquran.
Bahkan, di tingkat II Aliyah Ustaz Adi pernah menjadi utusan termuda dalam program Daurah Tadribiyyah dari Universitas Islam Madinah di Ponpes Taruna Alquran Yogyakarta.
Ustaz Adi Hidayat juga sering kali dilibatkan oleh pamannya, KH. Rafiuddin Akhyar, pendiri Dewan Dakwah Islam Indonesia di Banten untuk terlibat dalam misi dakwah di wilayah Banten.
Ia lulus dengan predikat santri teladan dalam 2 bidang sekaligus (agama dan umum) serta didaulat menyampaikan makalah ilmiah “Konsep ESQ Dalam Alquran” di hadapan tokoh pendidikan M. Yunan Yusuf.
Tahun 2003, ia mendapat undangan PMDK dari Fakultas Dirasat Islamiyyah (FDI) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang bekerjasama dengan Universitas Al-Azhar Kairo hingga akhirnya diterima.
Tahun 2005, ia mendapat undangan khusus untuk melanjutkan studi di Kuliyya Dakwah Islamiyyah Libya, meskipun harus meninggalkan program FDI dengan raihan IPK 3,98.
Adi Hidayat belajar intensif berbagai disiplin ilmu baik terkait dengan Alquran, Hadis, Fiqh, Ushul Fiqh, Tarikh, Lughah, dan sebagainya di Libya.
Di Libya, kecintaannya pada Alquran dan Hadis membuatnya mengambil program khusus Lughah Arabiyyah wa Adabuha demi memahami kedalaman makna dua sumber syariat ini.
Selain pendidikan formal, Ustaz Adi juga bertalaqqi pada masyayikh bersanad baik di Libya maupun negara yang pernah dikunjunginya.
Ustaz Adi belajar Alquran pada Syaikh Dukkali Muhammad al-‘Alim (muqri internasional), Syaikh Ali al-Liibiy (Imam Libya untuk Eropa), Syaikh Ali Ahmar Nigeria (riwayat warsy), Syaikh Ali Tanzania (riwayat ad-Duri). dia juga belajar ilmu tajwid pada Syaikh Usamah (Libya).
Adapun di antara guru tafsir Ustaz Adi Hidayat ialah Syaikh Tanthawi Jauhari (Grand Syaikh al-Azhar) dan Dr. Bajiqni (Libya) Ilmu Hadits dia pelajari dari Dr. Shiddiq Basyr Nashr (Libya).
Dalam hal Ilmu Fiqh dan ushul Fiqh, Ustaz Adi Hidayat memepelajarinya dari Syaikh ar-Rabithi (mufti Libya) dan Syaikh Wahbah az-Zuhaili (Ulama Syiria).
Ustaz Adi Hidayat juga mendalami ilmu lughah melalui Syaikh Abdul Lathif as-Syuwairif (Pakar bahasa Dunia, anggota majma’ al-lughah), Dr. Muhammad Djibran (Pakar Bahasa dan Sastra), Dr. Abdullâh Ustha (Pakar Nahwu dan Sharaf), Dr. Budairi al-Azhari (Pakar ilmu Arudh), juga masyayikh lainnya.
Sementara ilmu tarikh, dipelajari oleh Usta Adi dari Ustaz Ammar al-Liibiy (Sejarawan Libya).
Selain dari para masyayikh tersebut, Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti seminar dan dialog bersama para pakar dalam forum ulama dunia yang berlangsung di Libya.
Di akhir 2009, Ustaz Adi Hidayat diangkat menjadi amînul khutabâ, Ketua Dewan Khatib Jami Dakwah Islamiyyah Tripoli yang berhak menentukan para khatib dan pengisi di Masjid Dakwah Islamiyyah.
Ustaz Adi Hidayat juga aktif mengikuti dialog internasional bersama para pakar lintas agama, mengisi berbagai seminar, termasuk acara tsaqafah Islâmiyyah di channel at-tawâshul TV Libya.
Awal tahun 2011, Ustaz Adi kembali ke Indonesia dan mengasuh Ponpes Alquran Al-Hikmah Lebak Bulus.
Dua tahun kemudian dia berpindah ke Bekasi dan mendirikan Quantum Akhyar Institute, yayasan yang bergerak di bidang studi Islam dan pengembangan dakwah.
Pada tahun 2016, Ustaz Adi Hidayat mendirikan Akhyar TV sebagai media dakwah utama.
Kini, Ustaz Adi Hidayat aktif menjadi narasumber keagamaan baik taklim, seminar, dan sebagainya.
Ustaz Adi Hidayat juga giat menulis dan telah melahirkan karya dalam bahasa Arab dan Indonesia kurang lebih sebanyak 12 karya.
Berikut karya tulis Ustaz Adi HIdayat antara lain:
• Minhatul Jalil Bita’rifi Arudil Khalil (tahun 2010)
• Quantum Arabic Metode Akhyar (tahun 2011)
• Ma’rifatul Insan: Pedoman Al-Qur’an Menuju Insan Paripurna (tahun 2012)
• Makna Ayat Puasa, Mengenal Kedalaman Bahasa Al-Quran (tahun 2012)
• Al-Arabiyyah Lit Thullabil Jami’iyyah (tahun 2012)
• Persoalan Hadist-hadist Populer (tahun 2013)
• Ilmu Hadist Praktis (tahun 2013)
• Tuntunan Praktis Idul Adha (tahun 2014)
• Pengantin As-Sunnah (tahun 2014)
• Buku Catatan Penuntut Ilmu (tahun 2015)
• Pedoman Praktis Ilmu Hadist (tahun 2016)
• Manhaj Tahdzir Kelas Eksekutif (tahun 2017)
• Muslim Zaman Now (2018)
Biodata
Nama: Adi Hidayat
Tempat dan tanggal lahir: Pandeglang, Banten 11 September 1984
Agama: Islam
Profesi: Ulama
Istri: Shufairok/Mbak Iir
Anak: 5
Instagram: Adi Hidayat Official
YouTube: Adi Hidayat Official
Twitter:
Facebook:
TikTok:
(tribunnewswiki.com/Rakli Almughni)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Pantas Ustaz Adi Hidayat Sebut Kematian Gembong Narkoba Freddy Budiman Indah, Teman UAS Sampai 'Iri'
Baca juga: Tak Hanya Wulan Guritno, 25 Artis hingga Selebgram Lainnya Terseret Dugaan Promosi Judi Online
Baca juga: Viral Rafathar KW di Padang: Gantengnya Sama, Pakai Panggilan Nama Anak Raffi Ahmad Langsung Nengok