Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bangunan kuno yang dicor masih ditemukan di Pasi Sukon, Gampong Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Pidie.
Orang menyebutnya benteng kurok-kurok yang masih sangat kokoh terletak di tepi pantai, yang pernah diluluhlantakkan gempa dan tsunami Aceh pada tahun 2004.
Temuan bangunan kuno itu, membuktikan kecerdasan masyarakat Aceh tempo dahulu sebagai strategi mengusir penjajah, yang datang dari laut.
Pantauan Serambinews.com, Sabtu (23/8/2025), tiga benteng kurok-kurok ditemukan di tepi pantai Pasi Sukon.
Bangunan benteng kurok-kurok itu masih sangat kokoh, baik dinding maupun atap yang dicor dengan pasir.
Baca juga: Markas Besar Marsose di Tangse Dihuni Pasukan Khusus dan Kejam, Tim Unsam Ungkap Hasil Penelitian
Pada dinding benteng kurok-kurok dibuat lubang kecil, guna bisa memantau keluar.
Saat ini, Pasi Suko yang lagi giat-giatnya dibangun tempat wisata, sehingga di lokasi benteng kurok-kurok mulai ditimbun.
Tentunya, objek wisata itu akan menarik dengan perpaduan peninggalan bangunan kuno dengan konsep kafe kekinian.
"Kurok-kurok itu peninggalan sejarah yang harus dilestarikan. Saya rasa dengan adanya bangunan kurok-kurok itu, maka objek wisata akan lebih menarik," kata Budayawan Aceh asal Pidie, Tarmizi A Hamid, yang akrab disapa Cek Midi, kepada Serambinews.com, Sabtu (23/8/2025).
Kata Cek Midi, benteng kurok kurok, yang dibangun penduduk Aceh masa penjajahan Jepang.
Baca juga: Kerajaan Aceh Punya Dua Istana, Begini Kisah Sultan Mengungsi dari Kraton ke Keumala Dalam
Menurutnya, benteng atau bunker peninggalan Jepang yang dibangun di era Perang Dunia II di pesisir pantai Pidie, Aceh.
Benteng-benteng tersebut terbuat dari beton yang dicor cukup tebal dengan ukuran sekitar 4x4 meter.
Juga memiliki lubang-lubang yang berfungsi sebagai tempat pengintai, karena arahnya menghadap ke laut.
Selain itu, lubang di bangunan di kurok-kurok untuk bisa meletakkan moncong senjata untu menembak musuh di Selat Malaka.