Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara, Arijuddin STr MP, awalnya menjelaskan secara umum hampir seluruh Provinsi di Pulau Sumatera banyak terdetekai titik panas, kecuali Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Beberapa pekan terakhir, kondisi udara di Provinsi Jambi, mengalami kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di provinsi itu maupun provinsi tetangga.
Bahkan sampai Senin (2/10/2023), informasinya, kondisi kabut semakin meningkat.
Lantas apakah kabut asap tersebut hingga mencemari udara di Provinsi Aceh?
Forecaster Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara, Arijuddin STr MP, awalnya menjelaskan secara umum hampir seluruh Provinsi di Pulau Sumatera banyak terdetekai titik panas, kecuali Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
"Ketiga wilayah ini belum ada titik panas. Sedangkan di provinsi lain di Pulau Sumatera, sudah terpantau banyak titik panas," katanya
Oleh karena itu, provinsi tetangga terdekat Aceh, yakni Sumatera Utara dan Sumatera Barat belum terpantau titik panas, maka sejauh ini dapat diperkirakan, kecil kemungkinan asap dari wilayah Jambi masuk ke Aceh.
Baca juga: Limbah PKS di Aceh Tamiang Masuk ke Kandang Ternak & Mulai Sebabkan Abrasi, Ini Tanggapan Kepala DLH
"Karena jarak yang jauh dan ditambah lagi akhir-akhir ini beberapa kabupaten di Aceh sering terjadi hujan lokal yang dapat meredam tingkat kekaburan udara," pungkasnya.(*)