Internasional

Hadir di IGF Kyoto 2023, Nezar Patria: AI Berdampak Positif, Tapi Harus Dikelola Dengan Baik

Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Nezar Patria, dalam sesi Global AI Governance and Generative AI - Contribution to Hiroshima AI Process, Internet Governance Forum (IGF) 2023 di Kyoto, Jepang, Senin (9/10/2023).

“Semakin kita tergantung kepada teknologi, maka akan semakin datang pula risiko-risikonya kepada kita,” tegasnya

AI, menurutnya, tidak hanya soal bagaimana sistem tersebut akan dikelola, tapi juga sumber materi yang digunakan AI.

"Kita juga harus memastikan darimana sumber materi yang digunakan AI sebagai sebuah machine learning.

Kita baru dapat mempertimbangkan kualitas AI apabila kita tahu sumber materi yang diolahnya.

Teknologi AI juga dapat menghasilkan hal yang tak benar. Jika teknologi memiliki probabilitas untuk benar, maka dia juga memiliki probablitas untuk menjadi salah,” ujar Vinton.

Baca juga: Aceh Mulai Beradaptasi dengan Artificial Intelligence?

Tentang Artificial Intelligence

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah kemampuan komputer atau robot yang dikendalikan oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia dengan kecerdasannya.

Saat ini, telah banyak sektor pekerjaan yang yang memanfaatkan teknologi artificial intelligence.

Meski demikian, hingga saat ini belum ada teknologi artificial intelligence yang dapat melakukan atau menggantikan manusia sepenuhnya.

Dilansir dari laman Britannica, kecerdasan buatan atau artificial intelligence adalah kemampuan mesin untuk melakukan tugas yang dianggap serupa dengan kecerdasan manusia.

Biasanya penggunaan teknologi artificial intelligence diterapkan di aplikasi umum seperti game, terjemahan bahasa, expert systems, hingga robotika.

Artificial intelligence pertama kali mencuat sejak dimulainya perkembangan komputer digital di tahun 1940-an.

Sejarah singkat artificial intelligence

Istilah artificial intelligence sering diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang serupa dengan proses intelektual yang menjadi karakteristik manusia.

Karakteristik tersebut meliputi kemampuan untuk bernalar, menemukan makna, menggeneralisasi, hingga belajar dari pengalaman masa lalu.

Halaman
1234

Berita Terkini