Longsor di Subulussalam

Basarnas Meulaboh dan Aceh Selatan Meluncur ke Subulussalam, Bantu Pencarian Korban Tanah Longsor

Penulis: Khalidin
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tim Basarnas Banda Aceh Pos Meulaboh dan Aceh Selatan sesaat sebelum bergerak menuju Kota Subulussalam dalam rangka melaksanakan misi kemanusiaan pencarian korban tanah longsor di Jalan Nasional  Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam, Sabtu (28/10/2023)

Zumardi mengatakan Tim Basarnas Meulaboh sudah berada dalam perjalanan menuju Kota Subulussalam dengan membawa sejumlah perlengkapan.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Tim Basarnas Banda Aceh Pos Meulaboh dan Aceh Selatan telah bergerak menuju Kota Subulussalam dalam rangka melaksanakan misi kemanusiaan pencarian korban tanah longsor di sana.

Informasi itu disampaikan Zumardi Chaidir, Sekretaris Satgas SAR Aceh kepada Serambinews.com, Sabtu (28/10/2023).

Zumardi mengatakan Tim Basarnas Meulaboh sudah berada dalam perjalanan menuju Kota Subulussalam dengan membawa sejumlah perlengkapan.

Tim Basarnas Meulaboh dikomandoi Helmi akan terjun bersama  delapan personelnya dan akan dibantu lima personel Satgas SAR Aceh Selatan.

Di Kota Subulussalam, tim Basarnas Meulaboh, Aceh Selatan akan bergabung bersama Satgas SAR Subulussalam, Polres dan relawan RAPI setempat sebanyak 18 orang.

“Sekarang posisi tim Basarnas Meulaboh sudah di perjalanan, tepatnya Abdya menuju Subulussalam. Nanti akan membantu pencarian korban tanah longsor,” kata Zumardi.

Baca juga: Selain Longsor, Subulussalam Juga Banjir, Ratusan Hektare Tanaman Jagung Terancam Gagal Panen

Adapun perlengkapan yang dibawa meliputi 1 unit mobil box cimpartment, satu unit Perahu Karet, Pal Ekstrikasi, Pal Mauntenering, Pal Komunikasi, Pal Evaluasi Dan Responder Bag.

Berdasarkan catatan Serambinews.com, Basarnas Meulaboh dan Aceh Selatan sangat aktif menjalankan misi kemanusian ke Kota Subulussalam.

Misi kemanusian terkini adalah upaya pencarian korban tenggelam di Desa Suka Maju dan Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat pada Juni-Juli 2023 lalu.

Sejauh ini Jalan Nasional di Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam yang tertimbun tanah longsor kembali dapat dilalui kendaraan pada Sabtu (28/10/2023).

Namun karena masih banyaknya tumpukan material tanah longsor di sisi jalan membuat sistem lalu lintas buka tutup.

Pantauan Serambinews.com lokasi longsor mencapai 60 meter dengan material tanah yang sangat banyak.

Baca juga: Malam Ini Ada Gerhana Bulan Parsial di Langit Aceh, IAIN Lhokseumawe Lakukan Pengamatan

Longsor susulan yang terjadi tengah malam menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana.

Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.

Salah satu korban tertimpa longsor yang hilang adalah Bripka Kurniadi, personel Polsek Penanggalan, Kota Subulussalam.

Satu unit alat berat milik BPJN PPK 2.6 tampak masih bekerja ekstra membersihkan sisa material tanah longsor.

Proses pembersihan menyita waktu lantaran jumlah alat berat hanya satu unit. Sementara upaya pencarian terhadap korban hingga kini masih berlangsung.

Pencarian diawali dengan membersihkan material longsor karena ada dugaan jika korban tertimbun.

Baca juga: Kodim 0118 Bantu Pencarian Korban Longsor Subulussalam, Siapkan Personel Patroli Antisipasi Susulan

Dugaan lain jika ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.

Karenanya, selain mencari di lokasi timbunan tanah longsor, tim juga melakukan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih, kawasan Sikelang, Kecamatan Penanggalan,Kota Subulussalam.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi, arus lalu lintas masih normal dan dapat berjalan dengan baik.

Seperti biasa, jumlah kendaraan hilir mudik dari Aceh menuju Sumatera Utara atau sebaliknya meningkat karena merupakan akhir pekan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan yang stanby di lokasi longsor mengimbau para pengguna jalan untuk selalu waspada.

Apalagi, hingga saat ini cuaca di Kota Subulussalam masih kerap dilanda hujan. Saat ini cuaca masih mendung dan dikuatir kembali diguyur hujan.

Biasanya, setiap penghujan kawasan Desa Jontor hingga Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam rawan terjadi longsor.

“Jadi pengendara yang melintas di Kota Subulussalam waspada, hindari melintas saat hujan deras karena rawan longsor, “ imbau Ramadan.

Sedangkan untuk proses pencarian korban, Ramadan menyatakan akan memaksimalkan. Dia berharap agar ketiga korban segera ditemukan.

Tim pencarian kata Ramadan, terus bekerja dengan sejumlah cara menemukan ketiga korban tertimpa tanah longsor.

Informasi dari BPJN PPK 2.6 lokasi longsor berada di kawasan KM 12.+600 (/+) namun ini masih perkiraan.

Raja Kalkautsar, salah seorang korban tanah longsor yang selamat saat diwawancarai Serambinews.com di RSUD Subulussalam mengatakan dia bersama rekannya bernama Edy  Sukmawan (27) warga Desa Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe turut menjadi korban.

Keduanya merupakan wartawan media Mataaceh.com dan saat kejadian mereka sedang dalam perjalanan menuju Kutacane, Aceh Tenggara.

Raja Kalkautsar berhasil selama dalam peristiwa tersebut. Sementara rekannya Edy Sukmawan hingga kini masih hilang bersama dua korban lainnya.

Menurut Raja Kalkausatsar, mereka telah berangkat sejak tiga hari lalu dari Lhokseumawe dengan menggunakan mobil Nisan Grand Livina  nopol BL 1270 JK warna putih.

Dalam perjalanan di wilayah Subulussalam hujan deras sehingga keduanya sempat istirahat di salah satu warung kopi.

Namun, sekitar pukul 19.30 WIB terjadi longsor dan mereka kembali menunda perjalanan seraya melihat titik bencana tersebut.

Nah, saat proses pembersihan tanah longsor tiba-tiba terjadi bencana susulan di mana tebing tanah lainnya runtuh dan menimpa lima orang.

Dua di antara lima korban berhasil selamat yakni Dian Warga  Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Raja Kalkautsar warga Lhokseumawe.

Tiga korban lainnya hingga kini hilang adalah Korban Lima orang, 2 selamat 3 hilang, Bripka Kurniadi anggota Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam.

Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver dan Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara juga selaku driver.

“Saya bisa selamat karena setelah tertimpa terseret ke jurang tapi nyangkut di pembatas jalan,” kata Raja Kalkautsar.

Hingga saat ini Raja Kalkautsar belum dapat banyak beraktivitas karena kondisi badannya masih sangat akibat akibat ditimpa material longsor.

Rencananya, Raja akan dirujuk ke Banda Aceh guna mendapatkan pengobatan lebih maksimal.

Kendati demikian, Raja meminta sanak saudara agar tidak kuatir karena dirinya telah selamat.

Sementara untuk rekannya Edy Sukmawan dia meminta agar para kerabat, saudara dan rekan-rekan mendoakan cepat ditemukan serta selamat seperti dirinya.

“Untuk saudaraku di kampung, Alhamdulillah saya selamat. Dan keluarga sahabat saya Edy Sukmawan bersabar, mohon doa agar segera dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Raja Kalkautsar.

Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan SIK, MIK yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui Kasat Intel Iptu Zulmahrita, SE,M.Si mengatakan proses pencarian masih berlangsung.

Informasi yang diterima Serambinews.com, tim pencarian akan mendirikan posko di kawasan pemandian Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan sekitar 10 kilometer dari lokasi kejadian.

Biasanya, korban longsor maupun mobil jatuh ke Sungai Lae Kombih akan dapat dilacak di sana.

Sebagaimana diberitakan, longsor susulan terjadi tengah malam dan mengenai lima orang di sekitar kejadian, satu dari lima korban adalah anggota Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam.

Dari kelima orang korban terkena longsor tersebut, dua dari lima korban diselamatkan, sementara tiga lainnya dikabarkan masih hilang.

Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadisetiawan SIK, MIK yang dikonfirmasi Serambinews.com melalui Kasat Intel Iptu Zulmahrita, SE,M.Si membenarkan peristiwa lima warga terkena longsor.

“Iya, semalam ada lima korban terkena longsor susulan, salah satu korban anggota polisi. Dua berhasil selamat, tiga masih hilang,” kata Kasat Intel Iptu Zulmahrita.

Anggota polisi yang terkena longsor adalah bhabinkamtibmas saat melaksanakan tugas pengamanan di lokasi bencana.

Selain warga ada juga sejumlah kendaraan berupa sepeda motor yang tertimpa tanah longsor susulan di perbatasan Aceh-Pakpak Bharat Sumatera Utara.

Lima korban yang terkena tersebut tiga belum ditemukan, dua berhasil diselamatkan namun seorang alami luka-luka.

Korban selamat adalah  Raja Alkautsar 25 tahun warga Desa Kandang, Lam Jerum Lokseumawe dan Dian, Warga Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara berprofesi sebagai sopir

Sementara korban hilang yaitu Bripka Kurniadi anggota Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam.

Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, driver serta Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara driver.

Sertu Rusudi Ndaraha dari Unit Intel Kodim 0118 Subulussalam yang ditanyai Serambinews.com membenarkan ada longsor susuran tadi malam.

Longsor susulan terpaut sekitar 30-50 meter dari lokasi sebelumnya ke arah Subulussalam hingga mengenai lima orang yang sedang bereda di sana.

Dikatakan, kelima orang korban terkena longsor saat turun dari kendaraan melihat kondisi material.

Secara tiba-tiba longsor kembali terjadi dan mengenai lima orang. Dua orang dari lima diselamatkan.

Dilaporkan kedua warga yang selamat seorang slima terseret ke jurang dan memegang dahan kayu.

Sementara satu orang lagi begitu terkena longsor dan terseret diselamatkan oleh rekannya di sana.

Selain itu, sejumlah kendaraan juga ikut tertimpa longsor dan ada yang terseret meski beberapa unit berhasil di selamatkan.

Sertu Rusudi Ndara mengatakan proses pembersihan material longsor tadi malam cukup lama dan berakhir dini hari.

Proses pembersihan melibatkan dua alat berat masing-masing milik BPJN PPK 2.6 dan satu lagi alat berat yang sedag melintas diturunkan untuk membantu penanggulangan longsor.

Arus lalu lintas Aceh Sumatera Utara atau sebaliknya yang slima lumpuh total kembali dapat dilalui sekitar pukul 02.30 WIB.

Satker PPK 2.6 Firdaus yang dikonfirmasi Serambinews.com membenarkan adanya longsor yang menimpa badan jalan Nasional wilayah kerjanya.

Menurut Firdaus, saat ini pihaknya sudah mengerahkan alat berat untuk membantu membersihkan jalan yang tertimbun longsor guna membuka kembali akses lalu lintas yang lumpuh total.

Firdaus menambahkan, berdasarkan informasi sementara lokasi longsor berada di KM 12.+600 (/+) namun ini masih perkiraan.

Pihak BPJN telah menuntaskan pembersihan material longsor yang menimbun badan jalan Nasional hingga menghambat lalu lintas Aceh – Sumatera Utara.

Proses pencarian terhadap tiga korban hilang dihentikan jelang subuh tadi karena faktor cuaca yang dilanda hujan deras.

“Pencarian akan kembali dilanjutkan pagi ini,” ujar Kasat Intel Iptu Zulmahrita. (*)

 

 

Berita Terkini