Berita Subulussalam
Selain Longsor, Subulussalam Juga Banjir, Ratusan Hektare Tanaman Jagung Terancam Gagal Panen
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan mengakui akibat curah hujan yang tinggi memicu terjadinya benca
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan mengakui akibat curah hujan yang tinggi memicu terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di daerah tersebut.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Banjir yang melanda Kota Subulussalam mulai meluas hingga merendam belasan desa di tiga kecamatan, Sabtu (28/10/2023).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan mengakui akibat curah hujan yang tinggi memicu terjadinya bencana tanah longsor dan banjir di daerah tersebut.
Longsor yang melanda Kota Subulussalam terjadi pada Jumat (27/10/2023) dan menyebabkan lima korban, tiga di antaranya masih hilang.
Banjir terjadi di Kecamatan Rundeng, Sultan Daulat dan Longkib. Belasan desa di ketiga kecamatan tersebut dilanda banjir.
“Curah hujan yang tinggi ini memang memicu bencana, selain tanah longsor juga ada banjir di Kecamatan Rundeng, Sultan Daulat dan Longkib,” kata Ramadan.
Dia mengaku akan segera melakukan langkah-langkah penanganan terhadap bencana di sana baik pencarian korban tanah longsor maupun banjir.
Baca juga: Malam Ini Ada Gerhana Bulan Parsial di Langit Aceh, IAIN Lhokseumawe Lakukan Pengamatan
Sementara Camat Rundeng, Safran SE yang dikonfirmasi Serambinews.com mengaku ada 11 desa di wilayahnya sudah terendam banjir.
Diakui, banjir belum masuk ke rumah warga namun sebatas halaman dan jalanan. Namun, kata Safran karena cuaca masih dilanda hujan dia kuatir banjir akan semakin membesar dan merendam rumah warga di sana.
“Memang belum merendam lantai rumah warga, tapi sekarang saja masih hujan, kami takut sebentar lagi rumah warga akan terendam,” kata Safran.
Safran menyebutkan sebelas desa terendam banjir adalah, Desa Mendilam ± 30 Cm, Desa Lae Mate lama ± 40 cm dan desa Desa Subuasan ± 30 cm.
Kemudian Desa Sibungke ± 30 cm, Desa panglima sahman ± 60 cm, Desa Muara batu batu ± 40 cm dan Desa pasar Rundeng ± 25 cm.
Lalu Desa Blukur Makmu ± 40 cm, Desa oboh ± 40 cm, Desa Siperkas ± 30 cm dan Desa Kita beringin ± 30 cm.
Baca juga: Kodim 0118 Bantu Pencarian Korban Longsor Subulussalam, Siapkan Personel Patroli Antisipasi Susulan
Dikatakan, naiknya debit air di Sungai Lae Souraya secara umum sudah mulai berdampak terhadap kegiatan dan aktivitas masyarakat di kecamatan Rundeng.
Rawan Kecelakaan, Jalur Singgersing Subulussalam Butuh Penanganan Serius Pemerintah |
![]() |
---|
Pos AHASS TEFA Diresmikan di SMKN 1 Simpang Kiri Subulussalam |
![]() |
---|
Kepala Dinas PUPR Kota Subulussalam Mengundurkan Diri, Alasan Faktor Usia dan Kesehatan |
![]() |
---|
Dokumen Andalalin Wajib Diurus, Dishub Subulussalam Akan Panggil Vendor Pengangkutan CPO PT BDA |
![]() |
---|
Tertibkan Aset Pemko Subulussalam, HRB Minta Sekda Siapkan Regulasi untuk Dilelang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.