Ia nekat menggunakan boarding pass bekas untuk mencapai tujuannya.
Pada tahun 1967, Ali berhasil mendarat di Belanda.
Namun, ketika tiba di Belanda, Ali segera dinyatakan sebagai 'penumpang gelap' karena tidak memiliki dokumen resmi.
Akibatnya, ia dipulangkan ke Jakarta dan ditahan.
Baca juga: Kisah Haris, Gen Z di Aceh Rintis Usaha Konter Pulsa dari Tenda Kecil Sampai Bervaluasi Rp 100 Juta
Meskipun mengalami rintangan ini, Ali tak pernah menyerah.
Pada tahun berikutnya, dia nekat lagi, menggunakan boarding pass bekas Rokok untuk terbang ke Eropa.
Kali ini, Ali berhasil mencapai Paris. Di kota mode ini, dia melanjutkan pendidikan sambil bekerja di KBRI Paris.
Ali menghabiskan puluhan tahun hidupnya di kota tersebut, bahkan membentuk keluarga.
Pada Maret 2013, Ali pensiun dari KBRI Paris.
Ali juga bercerita pengalamannya melayani para pejabat tinggi yang ada di Indonesia selama bekerja di KBRI.
"Selama saya di KBRI Paris, saya melayani semua Presiden Indonesia, kecuali Presiden Soekarno," katanya.
"Saya juga sempat melayani Presiden Jokowi pada November 2015, meskipun dalam kapasitas sukarelawan. Hampir semua presiden pernah saya temui kecuali Soekarno" sambung Ali.
Baca juga: Darwati A Gani Berbagi Kisah Saat Ketemu Mantan di Krueng Mane, Netizen Dibuat Penasaran
Dalam kegiatan tersebut ia juga memberikan semangat dan motivasi bagi para mahasiswa untuk berani bermimpi.
“Kita harus berani bermimpi, harus berani merantau jangan tinggal di kampung terus, cari pengalaman, dan hanya terkurung dalam tradisi kampung" katanya.
Suryati, istri dari Alijullah juga hadir menemaninya dalam kegiatan tersebut.