Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag
Pekan Kebudayaan Aceh (PKA), yang dinanti-nanti oleh masyarakat Aceh, ditandai dengan jalan-jalan macet karena membludaknya pengunjung yang datang dari seluruh daerah, baik dari kota maupun dari desa.
Mereka datang beramai-ramai dengan kendaraan pribadi atau menyewa kendaraan umum, khusus untuk dapat melihat perhelatan akbar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA).
Berdesak-desak, berhimpitan di tempat acara sudah pasti, karena jumlah pengunjung yang datang biasanya melebihi daya tampung tempat acara yang disediakan.
Namun demikian tidak mematahkan semangat masyarakat berkunjung ke acara PKA, untuk dapat melihat berbagai bentuk sajian kebudayaan dari berbagai daerah yang ada di Aceh.
Karena pengunjung yang sangat ramai, sudah pasti semua tempat parkir, yang disediakan akan penuh dengan kendaraan, rumah-rumah, jalan-jalan di sekitar tempat PKA, atau yang menuju tempat acara ikut disulap menjadi tempat parkir.
Selain parkir penuh, seluruh kota pada saat PKA jalannya macet, terutama jalur "Kota -Darussalam" karena harus melewati "Taman Ratu Syafi'atuddin" sebagai pusat tempat acara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) biasa dilaksanakan.
Pekan Kebudayaan Aceh tahun 2023 ini, informasinya akan disebarkan dibeberapa tempat, sebagai pusatnya tetap dilaksanakan di Anjung PKA (Taman Ratu Syafi'atuddin), dengan ini diharapkan kendala-kendala klasik, akan dapat diminimalisir, sehingga semua masyarakat dan pengunjung dapat lebih aman dan nyaman berkunjung ke Acara PKA, mengingat sebuah kebahagian luar biasa bagi rakyat Aceh, bisa ikut menyaksikan pelaksanaan acara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) secara langsung.
Sejarah Lahirnya Pekan Kebudayaan Aceh
Dikutip dari pekankebudayaanaceh.com, bahwa sejarah PKA berawal dari satu tahun sebelum digelar Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) untuk pertama kalinya pada tahun 1957 terbentuk Lembaga Kebudayaan Aceh yang diketuai Mayor T Hamzah.
Lembaga ini kemudian mempersiapkan pelaksanaan PKA I pada tahun 1958.
PKA merupakan ajang perhelatan kebudayaan terbesar masyarakat Aceh untuk melestarikan nilai-nilai budaya, sejarah, dan adat istiadat Aceh yang telah diadakan sejak tahun 1958 sampai sekarang.
PKA 1 tahun 1958, PKA ke 2 tahun 1972, PKA ke 3 tahun 1988, PKA ke 4 tahun 2004, PKA 5 tahun 2009, PKA ke 6 tahun 2013, PKA ke 7 tahun 2018, dan PKA ke 8 tahun 2023 yang sedang berlangsung dari tanggal 4-11 November 2023.
Orientasi Tempat Pelaksanaan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA)
Memasuki tempat acara PKA, Pertama-tama kita akan melihat bangunan atau rumah-rumah adat dibuat dalam satu komplek, tempat tersebut diberinama "Taman Ratu Syafi'atuddin" tempat biasanya dilaksanakan acara Pekan Kebudayaan Aceh. Taman seni dan budaya ini diambil dari nama seorang Sulthanah yang memerintah pada masa Kerjaaan Aceh Darussalam pada abad ke-17, Sri Ratu Tajul Alam Safi'atuddin Johan Berdaulat.