SERAMBINEWS.COM - Berikut sejarah pulau Galang yang akan dijadikan lokasi penampungan Pengungsi Rohingya.
Pulau Galang ini dulu juga pernah jadi lokasi camp pengungsi dari Vietnam.
Diketahui, Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberi peluang membuka salah satu pulau untuk menampung para pengungsi Rohingya.
Seperti diketahui, lebih dari 1.000 warga Rohingya tiba di Indonesia bulan ini dan jumlahnya terbesar sejak 2015.
Ribuan warga etnis Rohingya tersebut tiba secara bergelombang dengan menggunakan kapal dan mendarat di perairan Aceh.
Wapres Ma'ruf menyatakan, pemerintah mustahil menolak kedatangan para pengungsi Rohingya ke Indonesia.
Ia pun membuka peluang Pulau Galang di Batam, Kepulauan Riau untuk menjadi opsi sebagai tempat penampungan para pengungsi Rohingya.
Usulan Wapres Ma'ruf Amin ini pun menuai beragam respons.
Termasuk Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md yang juga telah memberikan tanggapannya.
Ia menyatakan tidak setuju jika Pulau Galang dijadikan sebagai tempat untuk menampung para pengungsi Rohingya.
Baca juga: Maruf Amin Buka Peluang Pulau Galang Jadi Penampungan Pengungsi Rohingya, Mahfud MD Cari Tempat Lain
"Enggak (pengungsi Rohingya di pulau Galang), justru jangan sampai seperti pulau Galang," kata Mahfud usai menggelar rapat membahas pengungsi Rohingya di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta Pusat, Rabu (7/12/2023), seperti dikutip dari Kompas.com.
Tak hanya Mahfud, warga Batam khususnya di Pulau Galang juga menolak jika para pengungsi Rohingya dipindahkan ke pulau tersebut.
"Janganlah bang, menyusahkan saja nanti, kita saja sudah susah tambah susah lagi nanti," kata Amir, salah seorang warga Pulau Galang, dikutip dari Tribun Batam, Jumat (8/12/2023).
Namun berbeda dengan warganya, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad mengatakan, bahwa Pemkot Batam siap menjadikan Pulau Galang sebagai lokasi penampungan Rohingya jika gagasan tersebut nantinya benar-benar direalisasikan.
"Pemkot Batam merupakan pemerintah penyelenggara negara di lini terbawah," ujar Amsakar di Batam Centre, Kamis (7/12/2023).