Awan mengeluarkan darah dari hidungnya lalu digotong sang ayah masuk ke rumah.
"Pas posisi diangkat, ibu-ibu di sini kan ngiranya cuma diangkat doang enggak bakal dibanting. Eh tiba-tiba dibanting, nggak nyangka juga," ucap Pengurus RT 017 RW 022 Kelurahan Penjaringan, Rohman kepada TribunJakarta.com.
Motif di balik penganiayaan maut yang dilakukan Usman terhadap putra ketiganya ini, dilandasi kekesalan.
Usman kesal karena korban menabrak anak tetangga pakai sepeda sampai kakinya memar.
Peristiwa itu, diceritakan Rohman, bermula saat Awan sedang bermain sepeda di gang rumahnya sekitar pukul 14.00 WIB Rabu (13/12/2023) siang.
Tiba-tiba, bocah itu menabrak teman sebayanya hingga kakinya memar.
"Posisi ngebut, namanya anak-anak kayak gitulah anak kecil udah diperingatin juga sama ibu-ibu yang di sekitaran pos RT jangan ngebut, cuma tetap ngebut," kata Rohman.
"Akhirnya nabrak salah satu anak warga sampai kakinya biru," sambung Rohman.
Kejadian itu membuat orangtua dari anak yang ditabrak menegur Awan.
Teguran ini sampai ke telinga Usman hingga membuatnya geram.
Tak lama kemudian, Usman mendatangi Awan yang asyik bermain sepeda di gang.
Beruntung penganiayaan yang dilakukan Usman terekam jelas CCTV di sekitar kejadian.
Dalam CCTV, terlihat Usman mendatangi anaknya yang sedang bermain bersama teman sebayanya di lokasi.
Usman kemudian meminta anaknya berdiri sambil memukul anaknya beberapa kali.
Ketika korban Awan sudah berdiri, Usman kembali memukul wajah sang anak.