Ayu juga menjelaskan, betapa pentingnya pemberian ASI eksklusif kepada bayi baru lahir selama enam bulan. Ayu meminta para keuchik agar meneruskan sosialisasi pentingnya ASI kepada warga masing-masing.
Hal itu dikatakan sangat penting mengingat sebagian besar masyarakat di Aceh masih cenderung memperkenalkan nasi kepada bayi.
“Pemberian nasi terlalu dini pada bayi memiliki risiko tinggi terhadap gangguan pencernaan karena pencernaan bayi belum siap menerima nasi lalu akibatnya bisa terjadi kembung atau ususnya bisa tersumbat karena sistem pencernaannya belum bisa menerima hal itu,” kata Ayu
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Safrina Salim mengatakan, tujuan sosialisasi yang diikuti oleh kades lokus stunting tersebut, yakni untuk meningkatkan komitmen kepala desa dalam pelaksanaan program Bangga Kencana dan percepatan penurunan stunting di Aceh.
Selain itu, sebut Safrina Salim, mensinergikan peran antara pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota dengan pemerintah desa khusus dalam rangka mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting untuk tahun anggaran 2024.(*)