“Yang paling penting dari ini adalah kemampuan membaca skala prioritas,” kata Cak Imin.
Proyek yang memakan anggaran Rp 466 triliun tersebut dianggap ambisius bila mengandalkan APBN.
“Seluruh proyek-proyek besar yang ambisius, ini IKN sebagai salah satu contoh saja, itu kalau hanya mengandalkan APBN,” ungkap Cak Imin.
“Padahal satu persen saja dari Rp 400-an triliun itu untuk bangun jalan seluruh Kalimantan beres, membangun seluruh kota-kota di Kalimantan beres,” tambahnya.
Kemudian dari sisi pembangunan SDM, andai 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN ini dibuatkan untuk membangun sekolah, maka persoalan tersebut juga akan selesai.
“Dan yang paling infrastruktur yang untuk SDM, 3 persen saja dari seluruh anggaran IKN itu bisa membangun sekolah dengan baik di seluruh Kalimantan,” ungkap Cak Imin.
“Itu contoh kemampuan mengambil skala prioritas,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS