Laporan Subur Dani | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak lima kabupaten di Aceh hingga kini belum menerima surat suara untuk Pemilu 2024.

Kelima kabupaten tersebut adalah Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bireuen, Pidie, dan Aceh Barat.

"Hari ini untuk surat suara tersisa lima kabupaten kota lagi yang belum masuk yaitu Aceh Tamiang, Aceh Timur, Bireuen, Pidie, dan Aceh Barat. Sedangkan kabupaten/kota lainnya sudah menerima semua," kata Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh, Saiful dalam wawancaranya dengan Serambinews.com, Kamis (4/1/2024).

Saiful mengatakan, surat suara untuk lima kabupaten tersebut saat ini masih dalam pengiriman oleh pihak percetakan.

Ia memperkirakan, tanggal 6 atau paling telat tanggal 7 Januari 2024, surat suara untuk lima kabupaten tersebut akan tiba.

"Untuk lima kabupaten tersebut, surat suaranya sudah ada di Pelabuhan Belawan, Medan dan sedang proses bongkar muat dengan pengawalan dari personel Polda Aceh," kata Saiful.

Pengiriman surat suara itu, urai Saiful, dikawal ketat aparat kepolisian dari Polda Aceh, mulai dari Belawan hingga ke gudang-gudang logistik masing-masing KIP kabupaten/kota di Aceh.

Setelah tiba di masing-masing gudang logistik nantinya akan disortir dan dilipat.

"Sekalian dihitung apakah ada kurang, jika kurang nanti kita akan mengabari ke pusat," katanya.

Saiful juga mengatakan, kebutuhan surat suara Aceh untuk Pemilu 2024 adalah sebanyak 19.122.335 lembar.

Jumlah itu total keseluruhan untuk lima jenis surat suara, masing-masing Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD RI, DPRA, dan DPRK.

Total keseluruhan 19.122.335 surat suara itu, urai Saiful, dihitung sesuai daftar pemilih tetap (DPT) Aceh sebanyak 3.742.037.

"Total DPT kita 3.742.037, terus ditambah dua persen per TPS sebagai surat suara cadangan, jadi totalnya tiap-tiap jenis surat suara 3.824.467,” sebutnya.

“Kemudian dikali lima jenis surat suara, totalnya 19.122.335 surat suara yang kita butuhkan," kata Saiful.

Semua surat suara itu, terang dia, akan didistribusikan paling telat satu hari sebelum hari ‘H’.

"Tentunya ini di bawah pengawalan ketat pihak kepolisian," pungkasnya.(*)