"Ada yang coba menyetir-nyetir masyarakat, kemudian harus memberi fotonya mana, sudah pilih atau belum, dengan ini kan jadi fairness," ujar Nasrul.
Baca juga: Cerita Gadis Aceh Besar Dapat Hadiah Umrah, Berawal dari Mimpi Hingga Ajak Orangtua Lihat Pesawat
Dia juga menyinggung soal rusaknya demokrasi di masyarakat saat ini, seolah menjadi hal biasa meminta uang jalan kepada para caleg ketika diundang dalam dialog atau audiensi penyampaian visi misi politiknya.
"Sekarang kalau misal caleg ini panggil (warga) ke warung kopi, habis ngopi dia minta ongkos. Dulu nggak," ungkap Nasrul.
Dengan adanya aturan dari KIP Aceh ini, diharapkan bisa memberikan efek jera yang pada akhirnya menghentikan praktik politik uang di masyarakat.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS