Berita Bireuen

Ini Kata PUPR & BPBD Bireuen soal Jembatan Uteun Bunta yang Sudah Setahun Putus, Tapi belum Dibangun

Penulis: Yusmandin Idris
Editor: Mursal Ismail
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jembatan di Desa Uteun Bunta, Kecamatan Peusangan, menghubungan ke Desa Cot Putek Kota Juang Bireuen yang ambruk Januari 2023, hingga kini belum dibangun baru. Masyarakat mengharapkan segera dibangun jembatan lain

“Sekarang sudah setahun lebih, namun kami belum memperoleh informasi kapan jembatan penghubung kedua kecamatan yang putus saat banjir tahun 2023 itu lalu dibangun kembali,” kata Haris. 

Haris menjelaskan jembatan permanen tersebut dibangun tahun 1982. 

Jembatan itu merupakan penghubung antara Kecamatan Peusangan dan Kota Juang Bireuen. 

Jembatan ini putus dihantam derasnya air di bawah jembatan tersebut saat banjir tahun 2023. 

Sejak jembatan itu putus total, setiap hari pengguna sepeda motor, terutama pedagang kecil dari desa ke Kota Juang maupun ke Peusangan harus melintasi jalan alternatif di samping jembatan tersebut. 

Baca juga: Diduga Kelelahan dan Sakit, Petugas KPPS di Abdya Meninggal Dunia Saat Melaksanakan Tugas

Kemudian melewati halaman rumah warga dan juga pintu air irigasi. 

Sedangkan kendaraan roda empat tidak bisa melintas sama sekali. 

Haris dan sejumlah warga lainnya mengatakan, sejak jembatan itu putus, tim dari PUPR, Ketua DPRK Bireuen serta para camat sudah melihat secara dekat. 

Namun sampai sekarang belum diketahui kapan jembatan tersebut dibangun. 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, satu jembatan permanen di perbatasan Desa Bunta, Peusangan dan berbatasan dengan Desa Cot Peutek, Kecamatan Kota Juang Bireuen, putus total. 

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Senin (23/1/2023) akibat dihantam derasnya air dibawah jembatan tersebut. 

Baca juga: Istrinya Cuma Raup 3 Suara di TPS, Suami Caleg di Jambi Ngamuk Lukai Pak RT dan Anggota KPPS

Sejak saat itu dipasang tanda larangan melintas dengan meletakkan kayu. 

Warga mengharapkan jembatan permanen yang panjangnya mencapai 30 meter lebih hendaknya segera dibangun kembali agar akses masyarakat puluhan desa dari dua kecamatan itu lancar kembali. (*) 

 

Berita Terkini