“Saya tidak bisa mengatakan kepada Anda bahwa hal ini akan berhasil, namun hal ini belum bisa diurai,” tambah Lew.
Netanyahu menginginkan 'Armagedon'
Sementara itu Ehud Olmert, mantan PM Israel dan pengkritik keras Netanyahu, telah memperingatkan bahwa pemimpin Israel saat ini dapat membahayakan perjanjian damai yang sudah lama ada dengan Mesir jika memperluas operasi militer ke Rafah.
Berbicara di Haaretz Podcast, Olmert mengatakan Netanyahu dan sekutunya di kabinet perang tidak tertarik menghentikan perang dan bahkan ingin melangkah lebih jauh dengan mengobarkan ketegangan di Tepi Barat yang diduduki.
Netanyahu dan kelompoknya menginginkan “Armageddon yang memungkinkan pengusiran banyak warga Palestina di Tepi Barat,” kata Olmert.(*)