Polisi akhirnya bisa mendapatkan keterangan dari para korban ledakan petasan di Gedongsari, Wijirejo, Pandak, Bantul, DI Yogyakarta, pada Minggu (10/3/2024) petang.
Pemilik bubuk petasan yakni Slamet alias Kepung kepada polisi mengaku kalau bubuk petasan yang meledak itu dibeli secara online seharga Rp 100 ribu.
Sepaket obat mercon dibeli sejak sebulan lalu, dan baru diracik oleh Kepung pada Minggu sore kemarin.
"Obat mercon tersebut dibeli secara online seharga Rp 100.000, lewat korban SI," kata Kasi Humas Polres Bantul AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana seperti yang dikutip dari Kompas.com.
"Penyebab timbulnya ledakan belum diketahui," ucap dia.
Rencananya, bubuk petasan ini akan dibuat menjadi petasan banting sehingga oleh Kepung dicampur dengan kerikil.
"Dari keterangan korban obat mercon yang meledak tersebut terdiri dari satu paket pupuk klengkeng, boster, lirang dan bron ditambah batu krikil," jelasnya.
Namun saat diracik, bubuk mercon tersebut meledak pada Minggu sore sekitar pukul 17.40 WIB.
Akibat ledakan tersebut, kediaman milik Slamet yang merupakan Ketua RT 7, Padukuhan Gedongsari, rusak.
Kaca hingga genteng teras rumah milik Slamet, pecah dan berhamburan di lantai.
Tidak sampai di situ saja, Slamet dan tiga warga setempat menjadi korban kejadian tersebut.
"Slamet, mengalami luka bakar muka, luka bakar tangan kanan dan kiri, luka bakar kaki kanan dan kiri, jari kanan patah, ujung jari dan jari kiri hancur. Saat ini mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan senopati Bantul," beber Jeffry.
Sedangkan, untuk korban lain, adalah pelajar berinisial FA (15), warga setempat, mengalami luka bakar mata sebelah kanan, luka bakar kaki sebelah kanan dan kiri dan luka bakar tangan kanan dan kiri.
Saat ini, mendapatkan perawatan di RS UII Pandak.
"Kemudian, pelajar berinisial AW (13), yang juga warga setempat, mengalami luka bakar di muka, luka bakar leher dan luka bakar tangan sebelah kanan dan kiri. Saat ini, mendapatkan perawatan di RSUD Panembahan Senopati Bantul," urai Jeffry.