Sikap Amerika Serikat Berubah, tak Setuju Serangan Militer Ke Rafah, Begini Respon Israel
SERAMBINEWS.COM - Israel berambisi menyerang Rafah, Palestina secara besar-besar.
Rafah menjadi wilayah pelarian warga Palestina dari Gaza dan Gaza Utara.
Tapi misi Israel ini mendapat tantangan dari banyak pihak.
Bahkan sekutu terdekatnya Amerika Serikat juga menentang.
Seperti diketahui, Israel dianggap anak emasnya Amerika Serikat yang selalu mendapat pembelaan meski melakukan pelanggaran HAM berat.
Baca juga: 133 Orang Tewas di Rusia, Vladimir Putin Umumkan Hari Berkabung Nasional
Kali ini Amerika Serikat memperlihatkan kebijakan yang tak merestui ambisi Negara Yahudi itu.
Amerika Serikat lagi-lagi menunjukkan sikap berbeda dengan sekutu dekatnya, Israel.
Kali ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengingatkan bahwa serangan militer Israel ke Rafah bisa berubah menjadi sebuah kesalahan.
Teguran itu disampaikan pada hari Kamis (21/3/2024), setelah dirinya berkumpul dengan diplomat terkemuka Arab di Kairo untuk berdiskusi mengenai upaya gencatan senjata dan masa depan Gaza pasca-konflik.
Blinken menegaskan bahwa AS tidak memberikan dukungan terhadap rencana Israel menyerang Rafah.
Bagi AS, serangan itu juga tidak perlu dilakukan jika target Israel adalah Hamas.
Baca juga: Serangan Israel Ke Gaza Menyebabkan 31.923 Warga Palestina Meninggal Dunia
"Operasi militer besar-besaran di Rafah adalah sebuah kesalahan, sesuatu yang tidak kami dukung. Itu tidak dibutuhkan untuk mengalahkan Hamas," kata Blinken, dikutip AP News.
Sikap AS terhadap operasi militer Israel di Rafah telah berubah secara signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Pada mulanya, para pejabat AS mengatakan mereka tidak dapat mendukung serangan besar-besaran ke kota tersebut, kecuali Israel memiliki rencana yang jelas dan komitmen untuk melindungi warga sipil.