Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – Pemilih laki-laki yang masuk golongan putih (golput) atau tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024 untuk pemilihan legislatif dan Presiden/Wakil Presiden di Aceh Utara, lebih banyak dibandingkan perempuan.
Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Aceh Utara mencapai 426.471 orang.
Data tersebut diperoleh Serambinews.com dari berita acara dan sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari setiap kecamatan dalam wilayah kabupaten/kota untuk tingkat DPRK Model D. Hasil Kabko-Ppwp.
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara menetapkan pemilihan suara untuk semua tingkatan pada 5 Maret 2024.
Untuk Daerah Pemilihan 1 meliputi Lhoksukon, Cot Girek, dan Langkahan, jumlah DPT 65.532, dengan 54.964 orang yang menggunakan hak pilihnya. Sisanya laki-laki yang golput 6.279 orang dan perempuan 4.289 orang.
Untuk Dapil 2 meliputi Matangkuli, Tanah Luas, Nibong, Paya Bakong, dan Pirak Timu, jumlah DPT 55.416–48.176 (laki-laki yang golput 4.498 dan perempuan 2.742).
Dapil 3 meliputi Kuta Makmur, Syamtalira Bayu, Nisam, Simpang Keuramat, Geureudong Pase, Banda Baro, dan Nisam Antara, dengan DPT 75.024–69.531 (laki-laki golput 3.443 dan perempuan 2.050).
Dapil 4 meliputi Dewantara, Muara Batu, dan Sawang, dengan DPT 79.230-65.297 (laki-laki golput 8.196 dan perempuan 5.737).
Dapil 5 meliputi Meurah Mulia, Samudera, Syamtalira Aron, Tanah Pasir, dan Lapang, dengan DPT 61.426-54.338 (laki-laki yang golput 4.368 dan perempuan 2.720).
Terakhir Dapil 6 meliputi Baktiya, Seunuddon, Tanah Jambo Aye, dan Baktiya Barat, dengan DPT 89.843- 80.889 (laki-laki yang golput 5.288 dan perempuan 3.666).
Secara keseluruhan jumlah DPT laki-laki 208.695 orang dan perempuan 217.776.
Sedangkan total warga yang golput di Aceh Utara pada Pemilu 2024 mencaau 54 ribu orang.
Jumlah ini bervariasi untuk tingkatan DPRK, DPRA, DPR RI, DPD dan Presiden/Wakil Presiden.
“Jumlah pemilih kali ini mencapai 87 persen,” ujar Ketua KIP Aceh Utara, Hidayatul Akbar, SH kepada Serambinews.com, Senin (25/3/2024). Sedangkan 13 persen lagi, kata Hidayatul Akbar, memang tidak hadir ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan.
Sementara pada Pemilu 2019 lalu, jumlah warga yang menggunakan hak pilihnya sekitar 78 persen.
Terjadi peningkatan pemilih kali ini karena sosialisasi yang dilakukan.
Kemudian pengaruh dari caleg mulai tingkat DPRK, DPRA, DPR RI dan DPD serta Presiden/Wakil Presiden yang mampu mengajak warga untuk menggunakan hak pilihnya.
“Caleg memiliki peran penting dalam mengajak pemilihnya,” ungkap Ketua KIP Aceh Utara.(*)