Oleh Yarmen Dinamika, Wartawan Harian Serambi Indonesia
Sahabat, para pencinta bahasa Indonesia sekalian.
Pada artikel bagian 1-5 sudah kita bahas apa itu bentuk terikat. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fonem ataupun kata bentuk terikat dimaknai sebagai bentuk bahasa yang harus digabung dengan unsur lain agar dapat dipakai dan memiliki makna yang jelas.
Yang dimaksud 'unsur lain' di sini adalah kata dasar yang mengikuti atau yang mendahului bentuk terikat dimaksud. Misalnya sub- pada kata subbagian dan subsektor atau swa- pada kata swakelola dan swasembada.
Ada juga bentuk terikat yang letaknya sebelum kata dasar. Contohnya, -lah pada kata begitulah dan demikianlah atau -hedron pada kata pentahedron dan polihedron.
Pada tulisan terdahulu, sudah kita uraikan disertai contoh bentuk terikat yang disusun secara alfabetis, mulai dari a- hingga si- di urutan ke-100.
Nah, di bagian 6 ini (berisi 22 item), kita lanjutkan pembahasan tentang bentuk terikat disertai contoh yang tetap disusun secara alfabetis. Dimulai dari sin-, diakhiri dengan -sentris. Selamat mengikuti.
101. sin-
Artinya, dengan; bersama.
- sindaktili (kelainan bawaan berupa pelekatan dua jari atau lebih sehingga telapak tangan menyerupai kaki bebek),
- sinklinal (lembah lipatan yang kemiringan kedua sayapnya menuju ke suatu arah dan saling mendekat),
- sinkron (terjadi atau berlaku pada waktu yang sama; serentak; selaras; serasi), dan
- sinkronisasi (perihal penyinkronan atau penyerentakan; penyesuaian antara bunyi/suara dengan gerak mulut atau mimik dalam lakon film).
102. sosio-
Artinya, berhubungan dengan masyarakat; sosial.
Contoh:
- sosiobiologi (ilmu tentang perilaku sosial hewan dan manusia serta hubungan perilaku sosial tersebut dengan genetika dan kemampuan suatu spesies untuk bertahan hidup),
- sosiodrama (drama yang bertujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang masalah sosial politik; metode belajar yang menggunakan drama kemasyarakatan sebagai media belajar),
- sosiokultural (berkenaan dengan segi sosial dan budaya masyarakat), dan
- sosiologi (ilmu tentang sifat, perilaku, dan perkembangan masyarakat; ilmu tentang struktur sosial, proses sosial, dan perubahannya).
103. su-
Artinya, baik.
Contoh:
- susila (baik budi bahasanya; beradab; sopan),
- sujana (orang berbudi; bijaksana; pandai), dan
- susastra (karya sastra yang isi dan bentuknya berkualitas baik dan sangat serius, berupa ungkapan pengalaman jiwa manusia yang ditimba dari kehidupan kemudian direka dan disusun dengan bahasa yang indah sebagai sarananya sehingga mencapai syarat estetika yang tinggi).
104. sub-
Artinya, bawah; agak; dekat.
Contoh:
- subbab (bagian bab; anak bab),
- subbagian (di bawah bagian; seksi),
- subsektor (bagian sektor; anak sektor), dan
- subtropik (daerah yang terletak di antara daerah tropik yang beriklim panas dan beriklim sedang), dan
- sub-Sahara (istilah yang dipergunakan untuk menggambarkan negara-negara di benua Afrika yang tidak dianggap termasuk bagian Afrika Utara. Pada abad ke-19, di Eropa dan dunia Barat wilayah ini terkadang disebut sebagai Black Africa atau Afrika Hitam).
105. super-
Artinya, di atas; lebih tinggi; sangat.
Contoh:
- supercepat (luar biasa cepat; cepat sekali),
- superintenden (ajun komisaris besar polisi),
- superioritas (keunggulan; kelebihan), dan
- supersonik (melebihi kecepatan suara; lebih cepat daripada suara; ultrasonik).
106. supra-
Artinya, di atas atau di luar.
Contoh:
- supranatural (berkaitan dengan hal yang melampaui keadaan alam semesta yang terlihat; ajaib; gaib; adikodrati),
- supramolekuler (lebih kompleks daripada sebuah molekul; terdiri atas banyak molekul),
- supranasional (sifat kegiatan atau organisasi dengan sasaran yang melebihi jangkauan kepentingan yang dibatasi oleh batas politis dan geografis), dan
- suprasegmental (berhubungan dengan segmen ujaran atau bunyi/fonem, yaitu nada, tekanan, sendi, intonasi; fonem yang tidak dapat membentuk kata, tetapi membedakan makna kata, misalnya tekanan).
107. swa-
Artinya, sendiri.
Contoh:
- swadaya (kekuatan atau tenaga sendiri),
- swakarsa (keinginan atau kemauan sendiri yang timbul tanpa dorongan atau paksaan dari pihak lain),
- swalayan (pelayanan sendiri oleh pembeli karena perusahaan tidak menyediakan pramuniaga; layan diri), dan
- swasembada (usaha mencukupi kebutuhan sendiri, misalnya kebutuhan akan beras atau gandum).
108. tak
Artinya, tidak; bukan.
Contoh:
- takabadi (tidak abadi; tidak kekal selamanya),
- takadab (tidak beradab),
- takbenda (bukan benda), dan
- takabsah (tidak absah; tidak sah).
Catatan: Dalam bahasa Indonesia, ada kata tak yang tidak ditulis serangkai dengan kata dasar yang mengikutinya, sebagai berikut.
a. tak yang bermakna tidak dalam kedudukannya sebagai adverbia (kata keterangan).
Contoh, tak kenal maka tak sayang; tak sayang maka tak cinta.
b. tak yang berarti seperti bunyi tempurung diadu.
c. tak yang artinya jenis mesin motor yang dilihat dari jumlah perputaran untuk setiap perubahan. Misalnya, dua tak; empat tak.
109. tan-
Artinya, tidak; tanpa.
- tanawak (tanpa awak, tanpa kru),
- tansuara (tanpa suara),
- tanwarna (tanpa warna), dan
- tanwujud (tidak berwujud; tidak terlihat dengan mata telanjang).
110. tele-
Artinya, jauh, jarak jauh.
Contoh:
- telearsika (pengendalian pesawat dengan radio dari jarak jauh),
- teledeteksi (pengindraan jarak jauh; indraja),
- telekomunikasi (komunikasi jarak jauh melalui telegrap, telepon, internet, dan radio; komunikasi yang merujuk pada kombinasi suara dan data, baik analog maupun digital), dan
- telepati (daya atau kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain yang jauh jaraknya, atau dapat menangkap apa yang ada di benak orang lain tanpa mempergunakan alat-alat yang dapat dilihat seperti wicara, tulisan, atau simbol).
111. tera-
Artinya, satu triliun (1.000.000.000.000, dilambangkan dengan T).
Contoh:
- terabita (ukuran kapasitas memori dalam komputer digital sebesar satu triliun bita),
- teraherzt (satu frekuensi yang sama dengan satu triliun gelombang herzt), dan
- terawatt (satuan ukuran daya listrik sebesar satu triliun watt).
Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata tera- tidak hanya dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata tera lain yang ada tiga artinya, yakni:
a. tera yang berarti tanda berupa gambar, huruf, lambang, logo, dan sebagainya yang dicapkan pada lak, timah, surat penting, atau sarung surat, paket pos, segel, dan sebagainya.
Contoh, pegawai kantor pos terlebih dahulu menerakan cap pos di amplop surat sebelum mengirimkannya ke alamat si penerima.
b. tera yang berarti rekaman cap (stempel).
Contoh, setelah ditandatangani kepala kantor, barulah kamu bubuhkan tera di surat undangan itu.
c. tera yang artinya cap pengujian yang dibubuhkan oleh jawatan tera pada timbangan, takaran, dan ukuran yang dipakai dalam perdagangan; tanda uji pada alat timbangan dan sebagainya yang sudah diperiksa kebenarannya oleh jawatan tera.
contoh:
a. pergunakanlah timbangan yang sudah ada tanda teranya;
b. pegawai pos sedang menyetel tanggal yang ada pada alat tera itu; dan
c. tera ulang atau pengujian kembali terhadap timbangan, takaran, dan ukuran yang dipakai dalam perdagangan harus dilakukan secara berkala.
112. trans-
Artinya, melintang; melintas; menembus; melalui.
Contoh:
- transgender (mengubah alat kelamin dengan operasi),
- transaksi (persetujuan jual beli dalam perdagangan antara dua pihak),
- transmigrasi (perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang),
- transmisi (pengiriman maupun penerusan pesan dari seseorang kepada orang atau benda lain), dan
- trans-Sumatra (jaringan jalan tol sepanjang 2.818 km yang direncanakan menghubungkan kota-kota di Pulau Sumatra, dari Lampung hingga Aceh. Jalan tol ini adalah jalur nadinya Pulau Jawa dengan Pulau Sumatra dan kelanjutan dari Jalan Tol Jakarta-Merak).
Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata trans- tidak saja dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata trans lain yang bukan bentuk terikat dan mengandung dua arti.
Pertama, trans yang artinya keadaan seseorang terputus hubungannya dengan sekelilingnya. Contoh, setelah mengisap ganja mereka berada dalam keadaan trans (fly).
Kedua, trans yang artinya keadaan tidak sadar (karena kerasukan dan sebagainya) sehingga mampu berbuat sesuatu yang tidak masuk akal. Contoh, dalam keadaan trans gadis itu menari-nari di atas bara.
113. tri-
Artinya, tiga.
Contoh:
- tribrata (tiga asas kewajiban bagi Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dilambangkan dengan bintang),
- tridarma (tiga kewajiban bagi perguruan tinggi, yaitu darma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat),
- trigatra (tiga wujud; tiga titik pandang; tiga aspek), dan
- trisula (tombak bermata tiga),
114. tuna-
Kata ini memiliki dua arti.
Pertama, tuna- yang artinya luka; rusak.
Contoh:
- tunadaksa (cacat tubuh),
- tunagrahita (cacat pikiran; lemah daya tangkap; idiot; keterbelakangan mental),
- tunanetra (tidak dapat melihat; buta), dan
- tunarungu (tidak dapat mendengar; tuli).
Kedua, tuna- yang berarti kurang; tidak memiliki.
Contoh:
- tunaaksara (tidak dapat membaca dan menulis; buta huruf),
- tunasosial (tidak mempunyai rasa sosial; antigaul),
- tunasusila (tidak mempunyai susila; lonte; pelacur; pekerja seks komersial), dan
- tunawisma (tidak memiliki tempat tinggal atau rumah; gelandangan).
Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata tuna- tidak hanya dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata tuna lain yang bukan bentuk terikat, memiliki arti ikan yang hidup di laut, ukurannya mencapai panjang 140 cm, berat 60,3 kg, umur sembilan tahun, hidup di perairan tropis. Nama Latinnya Thunnus alalunga.
Contoh: tuna albakora; tuna ekor panjang; tuna sirip biru; tuna sirip kuning.
115. ultra-
Kata ini memiliki dua arti.
Pertama, ultra- yang artinya luar biasa berlebih-lebihan; teramat sangat.
- ultrakaya (sangat kaya),
- ultrakelumit (sangat sedikit),
- ultraliberal (sangat atau luar biasa liberal; sangat mengagumi, menganut; dan mengamalkan paham liberalisme/perjuangan untuk kebebasan), dan
- ultramodern (sangat modern; luar biasa modern).
Kedua, ultra- yang berarti lebih daripada.
Contoh:
- ultramikroskop (alat pembesar yang kemampuannya jauh melebihi kemampuan mikroskop cahaya biasa),
- ultramikron (partikel terkecil yang dapat dilihat dengan ultramikroskop, berukuran lebih kecil dari 0,25 mikron),
- ultrasonik (lebih cepat dari kecepatan suara atau lebih cepat dari daya tangkap pendengaran manusia; supersonik), dan
- ultrasuara (suara dengan frekuensi di atas pendengaran normal manusia, sekitar 20 kiloherzt; teknik yang menggunakan gelombang suara yang berfrekuensi tinggi untuk mendiagnosis atau mengobati penyakit).
116. uni-
Artinya, satu.
Contoh:
- unifikasi (hal menyatukan; penyatuan; hal menjadikan seragam);
- unikorn (perusahaan rintisan yang nilainya lebih dari satu miliar dolar Amerika),
- unicum (sesuatu yang unik; sesuatu yang khas), dan
- unilateral (secara satu pihak; hal yang dipengaruhi atau dilakukan oleh satu golongan saja; hubungan kekeluargaan yang didasarkan atas satu garis keturunan, bapak atau ibu saja).
117. upa-
Artinya, yang di bawah; pembantu.
Contoh:
- upaduta (pembantu duta),
- upajiwa (mata pencaharian; sumber kehidupan), dana
- upakara (perawatan; pemeliharaan).
118. zeta-
Artinya, satuan sebesar 10 pangkat 21.
Contoh:
- zetabita (unit memori komputer yang setara dengan 10 pangkat 21).
Catatan: Dalam bahasa Indonesia, kata zeta- bukan saja dikenal sebagai bentuk terikat. Ada kata zeta yang digunakan dalam alfabet Yunani. Zeta merupakan nama huruf keenam abjad Yunani.
Nah, akhirnya sampailah kita di pengujung pelajaran tentang bentuk terikat. Namun, sebagaimana disinggung pada materi terdahulu bahwa bentuk terikat itu bukan saja merupakan kata yang terletak di depan atau setelah kata dasar, misalnya amoral, abnormal, antarwilayah, pascatsunami, telewicara, dan sebagainya.
Ada pula empat bentuk terikat yang letaknya justru di belakang kata dasar yang mendahuluinya. Keempat bentuk terikat itu adalah sebagai berikut.
119. -anda
Artinya, menyatakan hormat atau kekeluargaan.
Contoh:
- ayahanda (kata sapaan hormat kepada ayah atau bapak),
- ananda (kata sapaan hormat serta sayang kepada anak),
- kakanda (kata sapaan lebih hormat, lebih mesra kepada kakak atau abang), dan
- pamanda (kata sapaan hormat kepada paman ).
120. -lah
Kata ini digunakan untuk menekankan makna kata yang di depannya.
Contoh: biarkanlah; diamlah; serahkanlah; kemarilah.
-lah yang seperti ini dinamakan juga partikel penegas, sedangkan -kah dan -tah digolongkan sebagai partikel tanya.
121. -kah
Bentuk terikat ini digunakan untuk mengukuhkan pertanyaan atau memperhalus pertanyaan.
Contoh: benarkah; seriuskah; pastikah; jadikah; apakah; bagaimanakah; berapakah; kapankah; manakah; mengapakah; siapakah).
122. -sentris
Artinya, mempunyai sesuatu sebagai pusat perhatian, kegiatan, dan sebagainya.
Contoh:
- egosentris (menjadikan diri sendiri sebagai pusat pemikiran dan perhatian; berpusat pada diri sendiri; menilai segalanya dari sudut diri sendiri),
- geosentris (berkenaan dengan pendirian bahwa Bumi dianggap sebagai pusat alam semesta),
- heliosentris (berkenaan dengan Matahari sebagai pusat tata surya),
- Jawasentris (segala-galanya, terutama kekuasaan, pembangunan, dan perputaran uang, terpusat di Jawa; komunitas Jawa yang masih begitu kental adat budayanya, bahkan masih memercayai ramalan penanggalan Jawa kuno. Komunitas ini mayoritas berada di daerah Yogyakarta, Jawa Tengah).
Syedara lon, dengan demikian berakhirlah pembahasan tentang bentuk terikat sebagaimana termaktub di dalam KBBI.
Namun, ada satu catatan kecil yang sayang kalau dilewatkan bahwa susunan alfabetis kata bentuk terikat di KBBI ternyata mengandung cacat bawaan. Penyusun KBBI lupa mencantumkan dua bentuk terikat, yakni retro- dan non- di dalam senarai bentuk terikat KBBI daring versi V.
Namun, di KBBI daring terbaru versi VI, retro- sudah ditambahkan sebagai bentuk terikat di urutan 95. Akan tetapi, non- tetap lupa ditambahkan. Sedianyan non- menempati urutan ke-73 setelah nis- dalam daftar bentuk terikat di KBBI daring versi VI.
Kelupaan itu salah satu tanda bahwa yang menyusun KBBI ini pun manusia, makhluk yang tak luput dari lupa dan cela (kekurangsempurnaan).
Bak kata pepatah Arab: Al insaan mahalul khatha' wan nisyaan (manusia tempatnya salah dan lupa).
Akhirulkalam, demikian pembahasan terakhir kita tentang bentuk terikat. Semoga dapat dipahami dengan baik dan bermanfaat seumur masa.
Takkan lari gunung dikejar, takkan rugi orang yang belajar.
Dari Irian asal cenderawasih, cukup sekian dan terima kasih.