Kemah Anti Israel Menyebar ke MIT dan Beberapa Kampus di AS usai Kerusuhan di Columbia University

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gerakan berkemah anti-Israel menyebar ke beberapa kampus di Amerika Serikat (AS) termasuk Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Setelah beberapa insiden bahasa antisemit (benci kaum Yahudi) dan serangkaian penangkapan di Columbia, Presiden AS Joe Biden kemarin mengutuk antisemitisme di kampus-kampus.

Sementara Walikota New York Eric Adams mengatakan dia ngeri dan muak dengan laporan tersebut, bersumpah bahwa polisi akan menangkap siapa pun yang melanggar hukum.

Rabi Serukan Mahasiswa Yahudi Tak Ngampus Dulu Seiring Protes anti-Israel

Sementara diberitakan sebelumnya, mahasiswa Yahudi di Universitas Columbia di New York City dalam bahaya seiring kerusuhan dan aksi anti-Israel di kampus tersebut.

Rabi Ortodoks di universitas tersebut sampai turun tangan menyerukan kepada para mahasiswa Yahudi untuk menjauhi dulu salah satu kampus ternama di Amerika Serikat (AS) itu.

Pihaknya mengirimkan pesan kepada mahasiswa Yahudi yang mendesak mereka untuk menjauh dari kampus sampai kampus dianggap aman kembali sebagaimana dilansir Times of Israel dari CNN pada Minggu (21/4/2024).

Rabi Elie Beuchler mengatakan, protes anti-Israel yang terjadi hampir setiap hari adalah mengerikan dan tragis.

Peristiwa beberapa hari terakhir, terutama pada Sabtu malam, telah memperjelas bahwa Keamanan Publik Universitas Columbia dan NYPD (kepolisian) tidak dapat menjamin keamanan mahasiswa Yahudi dalam menghadapi antisemitisme dan anarki yang ekstrim.

Dia menambahkan, meski sangat menyakitkan baginya, Rabi Elie merekomendasikan agar mahasiswa Yahudi tetap di rumah sampai keadaan di dalam dan sekitar kampus membaik secara dramatis.

“Bukan tugas kami sebagai orang Yahudi untuk memastikan keselamatan kami sendiri di kampus. Tidak seorang pun harus menanggung kebencian sebesar ini, apalagi di sekolah,” tulis Rabi Elie.

Menyusul surat Beuchler, Universitas Columbia setuju untuk mengizinkan mahasiswanya menghadiri kelas dari jarak jauh, menurut pesan yang dikirim dalam kelompok mahasiswa pro-Israel.

Pesan tersebut juga mengatakan mahasiswa Yahudi yang membutuhkan tempat tinggal pada Minggu malam akan ditawari akomodasi di rumah fakultas.

Mengikuti pesan Beuchler, Hillel dari Columbia mengeluarkan pernyataannya sendiri yang menentang rabi Ortodoks tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka tidak percaya mahasiswa Yahudi harus meninggalkan kampus dan kampus akan tetap terbuka untuk melayani masyarakat.

Pada saat yang sama, Hillel menjelaskan bahwa mereka mengharapkan universitas dan Kota New York untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi mahasiswa Yahudi.

“Kami menyerukan kepada pihak administrasi universitas untuk segera bertindak dalam memulihkan ketenangan di kampus," kata Columbia Hillel.

Halaman
123

Berita Terkini