Omar mengaku diberi mantra
Saat Omar ditemukan, BA mencoba melarikan diri dari tempat kejadian.
Namun, keluarga korban dan polisi berhasil menangkapnya dan membawanya ke markas Gendarmerie Nasional.
Omar yang merupakan anak ketujuh dari sembilan bersaudara itu lantas memeluk keluarganya.
Dia juga menyapa orang-orang yang dikenalnya semasa kecil.
Ia mengaku bisa melihat keluarganya dari jendela dalam rumah, tetapi tidak dapat membuka pintu atau minta tolong karena merasa diberi mantra oleh pelaku.
Omar juga dapat melihat ayahnya menuju ke masjid dan mengetahui berita kematian ibunya. Namun, dia diawasi pelaku seperti mesin yang dikendalikan.
Usai penyelamatanya, Omar menjalani pemeriksaan kesehatan mental dan fisik ke rumah sakit di ibukota.
Hanya keluarga dekatnya yang diperbolehkan mengunjunginya.
Diduga terkait perselisihan warisan
Pada Selasa (15/5/2024), Kementerian Kehakiman Aljazair mengungkapkan, pelaku yang didakwa menculik Omar merupakan seorang pria berusia 61 tahun yang tinggal sendirian.
Pria itu mantan pegawai negeri yang bekerja sebagai penjaga pintu di kota tetangga.
Pelaku dan keluarga korban diduga terlibat dalam perselisihan warisan.
Dilansir dari Times Now News, penyelidikan terkait kasus ini masih terus dilakukan.
Tim polisi telah memeriksa rumah pelaku untuk melakukan pencarian dan mengangkut hewan ternak dari kediamannya.