"Sukanti ini memang anak yang selalu berbakti dan memikirkan keluarga termasuk semua adiknya dibiayai sekolah,"cerita Suroso lirih.
Menurut Suroso, sejak kecil. Sukanti selalu punya tekad yang kuat.
Ia rela dititipkan di Panti asuhan hanya demi bèrjuang mendapatkan pendidikan gratis sejak Sekolah Dasar (SD).
Karena Suroso dengan kondisi terbatas tidak mampu maksimal mencari nafkah, hanya mengandalkan istrinya Mardiyah (75) sejak dulu bekerja menggarap sawah.
Saat ini, Sukamti berhasil mewujudkan impian ayahnya yang Tunanetra, ia dan sang ayah tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Solo.
"Alhamdulillah saya bisa mendampingi Bapak berhaji, meskipun agak sedih karena belum bisa sekalian bersama Ibu," tutur wanita yang kini berprofesi sebagai Chef masakan Thailand dengan mata berkaca.
Baca juga: Bocah SD Curi Kotak Amal Masjid, Keluarga Malu Rekaman CCTV Viral, Ngaku Mencuri karena Hal Ini
Sukanti juga mengambil cuti selama empat bulan demi membimbing sang ayah selama di tanah suci.
Meski demikian, Sukanti mengakui betapa baiknya pelayanan petugas haji terutama terhadap lansia dan disabilitas.
Sukanti mengaku benar-benar puas karena sebagai penyandang disabilitas, ayahnya mendapat pelayanan prima termasuk makanan sejak berangkat hingga di tanah suci.
“Untuk pelayanan, luar biasa, sungguh sangat baik.
Kami terharu karena orang tua saya yang disabilitas mendapat penanganan sangat baik,” ungkap Sukanto seraya berterimakasih kepada petugas haji di sana. (*)
Baca juga: Tahun Ini Jamaah Haji Tertua di Aceh Berusia 96 Tahun, Berasal dari Pidie Jaya