Tgk Mustafa mengatakan, menggabungkan perjalanan haji dengan kegiatan amal sosial di lingkungan sekitar adalah langkah yang sangat bermakna.
Ini tidak hanya memberikan manfaat spiritual bagi individu yang berhaji, tetapi juga membawa dampak positif yang nyata bagi masyarakat.
“Dengan demikian, kita semua memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa ibadah haji tidak hanya menjadi ritual formal, tetapi juga merupakan sarana untuk memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama,” jelasnya.
Dalam menghadapi fenomena ini, penting untuk memperkuat pemahaman tentang hubungan antara ibadah agama dan praktik sosial.
Berhaji adalah momen yang penuh makna bagi umat Muslim, tetapi keberhasilan sejatinya terletak dalam bagaimana kita mampu mengaplikasikan nilai-nilai agama tersebut dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam memperjuangkan keadilan sosial dan kesejahteraan bersama. (ar)