Perang Gaza

Ketua Dewan Uni Eropa Sambut Baik Usulan Gencatan Senjata di Gaza dari Presiden AS

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Dewan Eropa Charles Michel pada hari Sabtu menyambut baik peta jalan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

SERAMBINEWS.COM - Presiden Dewan Eropa pada hari Sabtu menyambut baik peta jalan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza yang diumumkan oleh Presiden AS Joe Biden.

“Saya menyambut baik usulan baru untuk gencatan senjata sementara di #Gaza, pembebasan sandera dan bantuan kemanusiaan yang baru saja dibuat oleh @POTUS (Presiden AS Joe Biden),” kata Charles Michel pada X.

Michel mengatakan hal ini sangat penting untuk membuka ruang bagi perundingan mengenai solusi jangka panjang, terutama penghentian permusuhan secara permanen dan penarikan pasukan Israel, serta rekonstruksi Gaza.

Dia mengatakan dia “berterima kasih” atas upaya AS dalam bekerja sama dengan mitra-mitra utama, terutama Qatar dan Mesir.

“Penderitaan harus dihentikan,” katanya, menyerukan semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan perdamaian ini.

Baca juga: Perjuangan Seorang Ibu di Gaza yang Putus Asa Mencari Susu untuk Anaknya, Tapi tak Menemukannya

Biden mengatakan sebelumnya bahwa Israel memberi kelompok perlawanan Palestina, Hamas, kesepakatan tiga fase yang akan mengakhiri permusuhan di Jalur Gaza yang terkepung dan menjamin pembebasan sandera yang ditahan di daerah kantong pantai tersebut.

Presiden AS meminta Hamas untuk menerima perjanjian tersebut dan mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mencegah tekanan dari anggota koalisi pemerintahannya yang menentang rencana tersebut.

Israel menggempur Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan sekitar 1.200 orang.

Sekitar 36.400 warga Palestina telah terbunuh di Gaza sejak Israel memulai serangan gencarnya hampir delapan bulan lalu. Mayoritas korban tewas adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 82.400 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sebagian besar wilayah Gaza berada dalam reruntuhan di tengah blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan Israel.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah di mana lebih dari 1 juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang.(*)

Berita Terkini