Usai membeli kambing, tukang becak tersebut kemudian merawat kambing-kambingnya dengan sangat baik.
Baca juga: Hukum Lupa Sujud Sahwi, Apakah Shalatnya Sah? Simak Penjelasan UAS Lengkap Dengan Doa Sujud Sahwi
Menjelang bulan haji pada tahun berikutnya, tukang becak tersebut menjual satu hingga dua kambing miliknya sementara satu kambing lagi ia kurbankan pada hari raya Idul Adha untuk disembelih.
Uang hasil menjual kambing digunakan lagi untuk membeli kambing usai lebaran Idul Adha.
Ternyata, kebiasaan ini dilakukan tukang becak itu setiap tahun agar bisa berkurban setiap tahun ketika Idul Adha tiba.
"Duitnya (hasil jual kambing) ditunggu setelah bulan haji beli tiga lagi, sampai tahun berikutnya sama yang satu dijual, jadi duit. Nanti setelah bulan haji pasti jatuh harganya, beli lagi setiap tahun bisa kurban padahal seorang tukang becak," sambungnya.
Lebih lanjut, Buya Yahya mengungkap ternyata kambing kurban yang telah dibesarkan dari tukang becak tersebut adalah kambing paling besar dari hewan kurban lainnya.
"Bahkan di kampung itu katanya pasti kambingnya yang paling gede, dia orang hebat ,orang cerdas," timpal Buya.
Baca juga: Sering Dilakukan Saat Shalat, Apakah Dianjurkan Mengusap Wajah Usai Salam? IniHukumnya Menurut UAS
Kisah ini bisa menjadi contoh bagi kaum muslimin yang hendak berkurban tahun depan.
Jika tidak memiliki kesanggupan dana untuk membeli besar sekaligus, maka dari saat ini bisa membeli kambing kecil atau kira-kira bisa untuk di kurbankan tahun depan.
Momen berkurban merupakan amalan yang dilakukan setahun sekali dan memiliki pahala yang sangat besar, maka berkurban harus diupayakan dengan serius kata Buya.
Jika anda dalam satu keluarga terdiri dari lima orang namun tidak mampu berkurban lima ekor hewan, maka satu ekor hewan pun diberi keringanan daripada tidak melakukannya sama sekali.
"Setahun sekali loh ya, ayo InsyaAllah. Setiap tahun kita setiap satu orang satu dianjurkannya. Kalau lima orang ya 5, nggak punya 5 ya 4, gak punya 4 ya 3, gak punya 3 ya 2, gak punya 2 yang penting jangan sampai tidak ada yang berkurban di rumahnya," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)