Serambi Award 2024

CSR PT BEL Mewujudkan Kemandirian Ekonomi Desa

Penulis: Rizwan
Editor: Muhammad Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dept. Head. CSR, Exrel, & LA PT Bara Energi Lestari (BEL), Agus Salim menerima anugerah Serambi Awards diserahkan Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia Mohd Din dan Pemred Serambi Zainal Arifin M Nur, Jumat malam.

SUKA MAKMUE – Sore itu air muka Teuku Ridwan tampak sumringah. Pasalnya, di gampong lingkar operasional perusahaan, salah satu desa tempat ia bermukim hampir tak ada lagi pemuda yang menganggur sejak PT Bara Energi Lestari (BEL) mengucurkan corporate social responsibility (CSR) lewat program budi daya ikan lele sangkuriang.

Ekonomi Ridwan, bersama kelompok pemuda di desanya, perlahan tumbuh membaik sejak salah satu anak perusahaan PT Media Djaya Bersama (MDB Group) mengucurkan tanggung jawab sosial perusahaan secara massif di beberapa kecamatan dalam Kabupaten Nagan Raya. 

MDB Group merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan batubara ini, “Program ini sangat mendukung ekonomi warga desa,” ungkap Ketua Kelompok Tunas Karya.

Ridwan mengatakan awal-awal program budidaya lele sangkuriang digelontorkan di desanya, ia bersama rekannya sempat kesulitan mendapatkan pakan. 

Tapi, ia dan sejumlah pemuda desa yang tergabung dalam Kelompok Tunas Karya ini pantang menyerah. Ia dan kawannya berupaya bertahan di situasi rumit itu. 

“Mungkin karena saat itu harganya terlalu mahal sehingga sulit dijangkau. Alhamdulillah, masa sulit itu akhirnya bisa kami lewati. Budidaya lele sangkuriang berhasil dan terus berkembang. Secara perlahanpun ekonomi kami membaik. Terima kasih PT BEL,” kenang Ridwan.

Baca juga: PT BEL Raih Serambi Awards 2024, Penyedia CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Nagan Raya

Ia berharap ke depan PT BEL bisa membantu proses pembuatan pakan untuk budidaya lele sangkuriang ini sekaligus melakukan pembinaan secara berkelanjutan sehingga akan banyak peternak lele lainnya yang berhasil di Nagan Raya.

Kepala Teknik Tambang PT BEL, Rahmad Zahri menyebutkan dalam kurun waktu tiga tahun perusahaan berhasil membangun 36 unit kolam lele yang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Nagan Raya. 

Karena di awal menjalankan program budidaya lele sangkuriang banyak menghadapi kendala. Banyak bibit ikan yang mati dan kurangnya pendampingan bagipenerima manfaat. 

“Tujuan program ini adalah untuk mewujudkan kemandirian ekonomi desa,” ungkap Ayi sapaan akrab Rahmad Zahri.

Perusahaan, kata Ayi, harus kembali menambah pasokan bibit lele serta membenahi strategi pendampingan bagi penerima manfaat. Akhirnya, program budidaya lele sangkuriang menemukan harapan baru untuk berhasil dan bisa dilanjutkan.

 Program ini merupakan jawaban dari salah satu tanggung jawab perusahaan mendukung pemerintah dalam mengentasan kemiskinan ekstrem. 

“Setidaknya dalam jangka pendek, program ini bisa membantu memenuhi kebutuhan harian rumah tangga, meningkatkan keterampilan, khususnya bagi penyandang disabilitas dan menjadi penghasilan tambahan bagi pemuda,” kata Ayi optimis.

Ia menegaskan pada tahun ini ada beberapa penerima manfaat yang sudah menunjukkan progress keberhasilan yang cukup signifikan seperti adanya panen rutin. 

Bahkan, saat ini sudah tumbuh pasar yang menampung hasil dari panen lele sangkuriang tersebut. “Ini tentunya bisa menambah penghasilan yang dapat membantu ekonomi keluarga," ujar Ayi.

Halaman
12

Berita Terkini