Konflik Palestina vs Israel

Israel Bombardir Sekolah PBB di Gaza Tengah, 40 Orang Tewas Termasuk Wanita dan Anak-anak

Editor: Faisal Zamzami
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa memeriksa sekolah PBB yang menampung pengungsi yang terkena pemboman Israel di Nuseirat, di Jalur Gaza tengah, pada 6 Juni 2024, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok militan Hamas Palestina.

SERAMBINEWS.COM - Serangan Israel terhadap sekolah yang dikelola PBB menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah pada Kamis (6/6/2024). 

Sekolah tersebut, yang dioperasikan badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, dilaporkan menampung ribuan pengungsi, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Kantor media pemerintah Gaza mengatakan sebanyak 40 orang tewas, termasuk sembilan wanita dan 14 anak-anak.

Tentara Israel mengatakan sekolah tersebut berisi kompleks Hamas, dan serangan tersebut menewaskan para pejuang yang terlibat dalam serangan tanggal 7 Oktober terhadap Israel.

Militer Israel berdalih 20 hingga 30 pejuang Hamas dan Jihad Islam Palestina berkumpul di sekolah tersebut. 

Kantor media Gaza dengan tegas menolak klaim Israel tersebut. 

Semua tuduhan Israel itu biasanya tanpa memberikan bukti. 

“Pendudukan menggunakan kebohongan pada opini publik melalui cerita palsu untuk membenarkan kejahatan brutal yang dilakukan terhadap puluhan pengungsi,” ungkap Ismail al-Thawabta, direktur kantor media Gaza, mengatakan kepada Reuters.

 Serangan itu terjadi ketika Israel mengumumkan kampanye militer baru di Gaza tengah, di mana serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 100 warga Palestina sejak Selasa. 

Israel mengatakan pihaknya akan terus berperang selama perundingan gencatan senjata.

Baca juga: VIDEO Iran Ubah Galilea Jadi Tempat Uji Coba Senjata, Drone Hizbullah Tembus Israel

Tuduh Hamas Pakai Fasilitas PBB

Juru Bicara Militer Israel Letkol Peter Lerner menuduh pejuang Hamas dan Jihad Islam sengaja menggunakan fasilitas PBB sebagai basis operasional.

Dia mengatakan 20-30 pejuang Hamas berada di kompleks tersebut dan banyak diantara mereka terbunuh namun tidak ada rincian pasti penilaian intelijen itu.

“Saya tidak mengetahui adanya korban sipil dan saya akan sangat berhati-hati dalam menerima apa pun yang disampaikan Hamas,” katanya.

Sekolah tersebut, yang dikelola oleh badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA), mungkin telah diserang beberapa kali, kata direktur komunikasi badan tersebut, Juliette Touma.

Halaman
123

Berita Terkini