SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Rektor Universitas Ubudiyah Indonesia (UUI) sekaligus Ketua Umum DPD Perempuan Indonesia Maju (PIM) Aceh Prof Adjunct Dr Marniati M Kes menegaskan bahwa perlu adanya kolaborasi antara pemerintah dan Perguruan Tinggi untuk menurunkan angka kemiskinan di Aceh.
Hal itu disampaikan dalam diskusi pada Seminar Internasional bertema Strategi Ketahanan Ekonomi Keluarga dalam Mengentaskan Kemiskinan di Provinsi Aceh, yang digelar UUI dan PIM, Senin (3/6/2024) di Aula Perpustakaan Wilayah Aceh.
Data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Aceh mengungkapkan bahwa Aceh berada di posisi keenam dari 34 provinsi di Indonesia sebagai daerah termiskin.
Oleh karena itu, Marniati menilai perlu adanya upaya tanggap dan serius dalam mengatasi persoalan tersebut.
Baca juga: Rektor UUI Ajak Mantan Menteri Malaysia Rancang Program Penurunan Angka Kemiskinan di Aceh
Menurutnya, Perguruan Tinggi sebagai Lembaga Pendidikan memiliki peran dalam menurunkan angka kemiskinan di Aceh melalui Tridarma Perguruan Tinggi dengan menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas.
“Sebagaimana konsep pendidikan untuk pengentasan kemiskinan dengan makna yang didasarkan pada teori human capital. Bahwa di samping modal dan teknologi, manusia juga merupakan salah satu faktor utama untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu negara,” jelasnya.
Pertumbuhan ekonomi di Jepang dan Korea Selatan, lanjutnya, merupakan contoh dari konsep tersebut. Ia mengatakan kedua negara tersebut miskin sumber daya alam, tetapi memiliki SDM dengan kompetensi tinggi khususnya di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan sehingga berdampak pada tingginya pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
“Oleh karena itu, salah satu upaya memberantas kemiskinan dengan meningkatkan kualitas SDM kita dan itu merupakan tugas dari lembaga Pendidikan termasuk Perguruan Tinggi. Dengan demikian, angka kemiskinan di Aceh dapat diturunkan bahkan dihilangkan,” ujar Marniati.(*)