Kajian Islam
Hukum Berkurban untuk Orang Tua dalam Islam, Begini Penjelasan Buya Yahya
Menjawab hal tersebut, Buya Yahya mengatakan, kurban sebaiknya diutamakan untuk diri sendiri apalagi kurban tersebut menggunakan uang pribadi.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM - Kurban adalah sunah dan dilakukan setiap tahun bukan sekali seumur hidup.
Muncul sebuah pertanyaan dari jamaah yang bertanya soal manakah yang lebih diutamakan kurban untuk diri sendiri atau orang tua.
Menjawab hal tersebut, Buya Yahya mengatakan, kurban sebaiknya diutamakan untuk diri sendiri apalagi kurban tersebut menggunakan uang pribadi.
Tak hanya itu, Buya Yahya juga membeberkan bahwa soal ibadah adalah urusan setiap individu.
"Kalau itu uang anda, maka lebih utama untuk diri anda karena ini ibadah pribadi," kata Buya Yahya.
Dalam hal ini, diperkenankan juga anda apabila menghadiahkan kurban untuk orang tua dengan niat menyenangkan mereka.
"Tapi diperkenankan kalau anda menghadiahkan untuk ibunda anda, punya makna kegembiraan, menyenangkan beliau lalu berkurban dengan kambing yang anda berikan, sah," lanjut Buya Yahya.
Hanya saja dalam hal ini jika berbicara diri sendiri, maka lebih diutamakan berkurban atas nama pribadi, apalagi soal ibadah setiap manusia dituntut untuk beramal baik dari dirinya sendiri.
"Cuma kalau bicara adalah aku pribadi, aku diriku sendiri, bukan memberi karena diri kita semua itu perlu beramal baik, karena sunah (kurban) dibebankan kepadaku, selagi aku bisa kenapa aku tidak melakukannya, kenapa orang lain yang melakukannya? Ya saya dong," timpal Buya.
Baca juga: Masih Enggan Puasa Arafah? Buya Yahya Ingatkan Keutamaanya: Puasa Paling Dahsyat, Dosa Dihapus
Cuma disaat kita memberikan orang tua, itu ada makna perasaan.
Yang penting dalam hal ini jangan ada salah paham terkait kurban. "Cuma karena anda sayang si ibu belum pernah kurban dsb, pokoknya jangan yang salah paham, ibu belum saya sudah, itu kan salah paham," imbuh Buya.
Jika anda memang ingin meniatkan kurban untuk orang tua dengan niat menggembirakan hati merkea, boleh-boleh saja.
"Kalau tahun kemarin saya sudah kurban, tahun ini ibu, kalau mengembirakan hati ibu boleh itu bebas, jadi kebaikannya ada kelebihan disaat anda menyenangkan ibunda anda, sah-sah saja," pungkas Buya Yahya.
(Serambinews.com/Firdha Ustin)
Jangan Sampai Nikah Jadi Neraka, Ini Pesan Buya Yahya Soal Rumah Tangga |
![]() |
---|
Buya Yahya Bongkar Penyebab Anak Mudah Marah: Berawal dari Rumah Tangga |
![]() |
---|
Urutan Wali Nikah Wanita Jika Ayah Sudah Meninggal Dunia, Ini Aturannya Menurut Kemenag |
![]() |
---|
Siapa yang Jadi Wali Nikah Jika Ayah Sudah Tiada? Ini Penjelasan Buya Yahya |
![]() |
---|
Tips Membaca Surah Al Kahfi di Hari Jumat ala Syekh Ali Jaber, Bisa Dicicil Sepanjang Hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.