“Kalau lihat laut bersampah, sungai bersampah, dan got bersampah, Anda harus menangis,” imbuhnya.
Rama juga mengaku sering kali mendatangi MC (pewara) untuk mengingatkan dan mengumumkan bahwa acara yang hendak digelar adalah acara yang tertib sampah.
Hal itu, antara lain, dilakukan Rama saat Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) 8 pada November tahun lalu. Hasilnya, arena PKA 8 paling “clean” dibandingkan PKA-PKA sebelumnya.
Ke depan pun, saat PON XXI berlangsung di Aceh pada September nanti, Rama dan para stafnya dari BSU sudah siap-siap untuk menggencarkan kampanye “zero waste event”.
Diskusi dua jam di bawah pohon rindang itu diakhiri dengan sesi tanya jawab. Rama Herawati dan Yarmen Dinamika berkolaborasi menjawab pertanyaan-pertanyaan kritis yang diajukan para peserta.
Kunjungan ke BSU itu diakhiri dengan melihat langsung sampah terpilah, mesin pres sampah, maupun sampah yang sudah dipres, tinggal tunggu diangkut saja ke Sumatera Utara.
Diskusi itu diakhiri dengan sesi foto dan video bersama dengan meneriakkan yel-yel, “Ayo rawat Bumi! Sampuhmu, tanggung jawabmu.” (*)
Baca tanpa iklan