SERAMBINEWS.COM - Sebagai pelaksanaan salah satu misi penting Pemerintah RI mengenai pelindungan WNI di luar negeri.
Pada Minggu, 23 Juni 2024, KJRI Cape Town telah menggelar kegiatan peningkatan kapasitas (_life skills_) untuk para ABK Indonesia di Ruang Garuda KJRI.
Kegiatan dilaksanakan pada saat kapal mereka _docking_ di pelabuhan waterfront, Cape Town.
Sekitar seratusan ABK dari hadir dalam kegiatan ini.
Mereka berasal dari kapal Tongyong 808 (Korea), More (Ukraina), Censhing (Taiwan), Full Always (Taiwan), dan Edinburgh (Belize).
Konjen Tudiono menyampaikan bahwa Rumah Singgah ABK yang didirikan KJRI Cape Town sejak 2018.
Kegiatan rutin _life skills_ bagi ABK merupakan komitmen nyata Pemerintah dalam memberikan pelindungan dan pelayanan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri khususnya ABK sebaik-baiknya.
Acara _life skills_ bagi para ABK selain memperkuat tali silaturahmi diantara para ABK dan KJRI, juga menjadi forum konsultasi dan menampung permasalahan-permasalahan yang dihadapi para ABK guna dicarikan solusinya.
Oleh karena itu KJRI mendorong setiap ABK tidak segan dan sungkan mengutarakan permasalahannya.
Faiez Maulana, Konsul Protokol dan Konsuler KJRI Cape Town dalam paparannya menekankan pentingnya setiap ABK untuk memperhatikan masa ijin tinggal sementara yang diproses dan dicap di paspor saat mereka bersandar di Cape Town.
Setiap kapal penangkap ikan tempat mereka bersandar di pelabuhan, agen kapal akan mengurus keperluan kapal untuk berlayar kembali seperti air bersih, bahan baku memasak, dsb termasuk masa ijin tinggal sementara bagi para kru kapal ABK.
Baca juga: ABK WNI di Afrika Selatan Teriak-teriak di Pelabuhan, KJRI Cape Town Turun Tangan
Persiapan kapal biasanya membutuhkan waktu 1 minggu hingga 1 bulan tergantung kondisi dan keperluan kapal.
Kelalaian dalam memperhatikan masa ijin tinggal sementara tersebut dapat menyebabkan para ABK _overstayer_ akibatnya mereka akan dideportasi ke Indonesia.
Selain itu, Faiez diplomat asal Aceh yang jejak karirnya di Kemlu dimulai tahun 2009 menambahkan agar ABK mendownload aplikasi Safe Travel untuk membantu WNI dalam mengetahui informasi dan kondisi mengenai negara tujuan.
Aplikasi Safe Travel dikembangkan oleh Kementerian Luar Negeri dan tersedia di _appstore_ maupun _playstore_. Aplikasi ini merupakan jawaban atas kebutuhan WNI terkait informasi negara tujuan.