SERAMBINEWS.COM - Berikut cara mengecek data pribadi bocor atau tidak di dark web.
Memastikan keamanan data pribadi perlu dilakukan oleh setiap orang, terutama yang sering beraktivitas di internet.
Apalagi mengingat belakangan ini ramai soal peretasan data pemerintah.
Sejak 20 Juni 2024, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara Kementerian Informasi dan Komunikasi terkena serangan malware jenis ransomware.
Sejak peretasan itu, beberapa data instansi pun muncul di dark web dan diperjualbelikan.
Kebocoran data ini pun bukan tidak mungkin terjadi pada data pribadi kita.
Oleh sebab itu, penting mengecek keamanan data pribadi apakah muncul di dark web atau tidak.
Untuk mengecek data pribadi bocor atau tidak di dark web, ternyata bisa dilakukan dengan mudah melalui Google.
Fitur tersebut bernama dark web scan di Google One yang bisa diakses oleh seluruh pengguna tanpa perlu berlangganan.
Baca juga: Server PDN Gangguan, Imigrasi Tetap Layani Perlintasan dan Permohonan Paspor
Dilansir dari laman Support Google, ada beberapa data pribadi bocor atau tidak yang bisa dilacak Google di dark web. Data-data tersebut yaitu:
- Nama
- Alamat
- Nomor telepon
- Alamat email
- Social Security Number (SSN)
- Nama belakang
- Kata sandi.
Cara cek data pribadi bocor di dark web via Google
Untuk mengecek data pribadi bocor atau tidak di dark web via Google cukup mudah. Berikut langkahnya.
- Buka akun Google melalui aplikasi atau browser
- Klik foto profil di ujung kanan
- Pilih "Kelola Akun Google Anda"
- Selanjutnya, klik "Keamanan" atau "Security"
- Gulir ke bawah hingga menemukan opsi "Lihat Apakah Alamat Email Anda Ada di Dark Web"
- Lalu pilih "Jalankan Pemindaian"
- Jika data Anda ada di dark web, layar akan menampilkan "Info Anda Ditemukan di Dark Web" beserta jumlah aplikasi yang menjadi asal kebocoran data
- Pilih "Ringkasan hasil lihat semua data yang bocor".
Pada ringkasan hasil, Anda akan mengetahui berapa jumlah aplikasi yang terdaftar dengan akun Google yang bocor di dark web.
Selain itu, pengguna juga bisa melihat data apa saja yang bocor dari aplikasi tersebut, misalnya email, nama, nomor telepon, dan nama pengguna.
Baca juga: Kronologi Serangan Siber ke PDN yang Bikin Layanan Lumpuh, Peretas Minta Uang Tebusan Rp 131 Miliar
Cara memantau data pribadi melalui profil pemantauan
Apabila diketahui data bocor dan pengguna ingin memeriksa secara berkala mengenai data tersebut, Anda bisa mengikuti layananan berbayar Google One.
Dengan menjadi anggota, pengguna bisa menyiapkan profil untuk memantau dark web dan dapat memilih data apa yang ingin dipantau.
Berikut cara memantau data pribadi melalui profil pemantauan:
- Buka Google One
- Di bagian 'Laporan dark web', klik 'Siapkan' dan 'Mulai pemantauan'
- Untuk menyertakan informasi pribadi, pilih kotak centang yang diinginkan, lalu klik 'Izinkan'
- Konfirmasi pilihan dan tambahkan data tambahan yang ingin dipantau
- Klik 'Selesai'.
Apabila diketahui data Anda bocor di dark web, segeralah lakukan pengamanan dengan mengubah sejumlah kata sandi di aplikasi atau platform yang terdaftar di Google.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan fitur verifikasi 2 langkah untuk mengamankan data pribadi.
Tanda lain data pribadi bocor
Kemunculan data pribadi di dark web merupakan salah satu tanda bahwa data pribadi telah bocor.
Namun bukan hanya kemunculan data pribadi di dark web saja, ada beberapa tanda lain yang menunjukkan data kita sudah tidak aman alias bocor.
Dilansir dari Kompas.tv (17/7/2024), menurut Indonesia Cyber Crime Combat Center (IC4), setidaknya ada sembilan pertanda data kita telah bocor, yaitu sebagai berikut.
Baca juga: VIDEO PDNS Diretas, Hacker Kasihan dengan Rakyat Indonesia, Minta Maaf dan Janji Pulihkan Server
1. Ada panggilan atau pesan yang mencurigakan dari nomor tak dikenal
Apabila Anda mulai menerima panggilan atau pesan yang mencurigakan dari nomor yang tidak dikenal, ini bisa menjadi tanda bahwa data pribadi Anda telah bocor.
Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau keuangan apa pun kepada seseorang yang tidak dikenal.
Apabila seseorang meminta informasi pribadi Anda, segera hentikan panggilan atau pesan tersebut.
2. Data pribadi Anda muncul di internet atau dark web
Saat data pribadi, di antaranya alamat email, nomor telepon, atau alamat rumah telah muncul di internet atau dark web, maka ini pertanda bahwa informasi Anda telah bocor.
Coba gunakan mesin pencari untuk mencari informasi Anda dan pastikan bahwa tidak ada data pribadi yang muncul di internet atau dark web (bagian dari internet yang tidak diindeks oleh mesin pencari, misalnya google, yandex, dan sebagainya).
Apabila informasi pribadi Anda muncul di internet atau dark web, segera ambil tindakan untuk melindungi diri kamu sendiri.
3. Anda menerima pesan phishing
Phishing adalah cara penjahat mencoba memeroleh informasi sensitif Anda dengan berpura-pura menjadi perusahaan atau organisasi yang terpercaya.
Pesan phishing seringkali berisi link (tautan) atau lampiran yang mencurigakan.
Apabila muncul pesan phishing melalui pesan singkat atau aplikasi perpesanan di ponsel anda, ini bisa menjadi tanda bahwa informasi pribadi Anda telah bocor.
Jangan merespons pesan phishing dan jangan mengungkapkan informasi pribadi apa pun.
Hapus pesan tersebut dan laporkan ke penyedia layanan email atau organisasi yang bersangkutan.
Selain itu, jangan pernah membagikan tautan atau lampiran dari pesan phishing tersebut kepada orang lain.
Baca juga: Pemerintah Temukan Pihak Bersalah yang Bikin Pusat Data Nasional Diserang Ransomware
4. Anda menerima email dari sumber yang tidak dikenal atau tidak dipercaya
Salah satu tanda-tanda awal bahwa data Anda mungkin telah bocor adalah ketika Anda menerima email (surat elektronik/surel) dari sumber yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.
Surel ini seringkali berisi link (tautan) atau lampiran yang mencurigakan yang dapat menyebabkan infeksi malware pada komputer atau perangkat seluler Anda.
Jangan pernah membuka tautan atau lampiran dari email yang mencurigakan atau tidak dikenal.
5. Ada transaksi mencurigakan di rekening bank atau kartu kredit
Saat terjadi transaksi yang mencurigakan di dalam kartu kredit atau rekening bank Anda, maka ini bisa menjadi tanda terjadi kebocoran informasi pribadi.
Jangan pernah mengabaikan transaksi yang mencurigakan pada kartu kredit atau rekening bank Anda.
Segera hubungi bank atau penyedia kartu kredit Anda dan informasikan bahwa terjadi transaksi yang mencurigakan pada akun Anda.
6. Akun media sosial Anda diakses tanpa izin
Jika akun media sosial Anda telah diakses tanpa izin, misalnya muncul unggahan yang mencurigakan di akun Anda, ini bisa menjadi tanda bahwa akun Anda telah diretas atau informasi login Anda telah bocor.
Jangan mencoba untuk memasukkan informasi pribadi atau keuangan lainnya ke dalam akun media sosial Anda.
Sebaliknya, hubungi layanan pelanggan dari platform media sosial tersebut dan informasikan bahwa akun Anda telah diretas.
7. Muncul pemberitahuan atau notifikasi kebocoran data dari penyedia layanan
Beberapa penyedia layanan, misalnya layanan email dan perusahaan kartu kredit akan memberitahu Anda ketika terjadi pelanggaran data atau informasi pribadi bocor.
Jangan mengabaikan pemberitahuan atau notifikasi ini dan segera ambil tindakan untuk melindungi akun Anda.
8. Perangkat berjalan lambat atau terjadi kesalahan
Jika perangkat Anda mulai berjalan lambat atau terjadi kesalahan, ini bisa menjadi tanda gadget (ponsel, laptop, dan sebagainya) Anda telah terinfeksi malware atau virus.
Malware dapat digunakan untuk mencuri informasi pribadi dari perangkat seseorang dan mengirimkannya ke penjahat.
Pastikan untuk menginstal perangkat lunak keamanan (antivirus software) yang kuat dan perbarui perangkat lunak kamu secara teratur.
9. Anda mendapatkan surat atau telepon dari instansi keamanan atau bank
Apabila Anda mendapatkan surat atau telepon dari instansi keamanan atau bank yang menginformasikan bahwa informasi pribadi Anda telah bocor, jangan mengabaikannya.
Pastikan untuk menindaklanjuti dengan mengikuti instruksi dari pihak tersebut dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk melindungi diri.
Yang harus dilakukan ketika mengetahui data pribadi bocor
Dilansir dari ic4.id, beberapa tindakan yang bisa Anda lakukan ketika mengetahui kebocoran data pribadi, di antaranya:
- mengubah password akun,
- memperbarui perangkat lunak keamanan di perangkat Anda,
- menghubungi layanan pelanggan dari penyedia layanan yang bersangkutan,
- melaporkan aktivitas mencurigakan kepada pihak berwenang.
Nah itu dia cara mengecek apakah data pribadi bocor atau tidak di dark web serta beberapa tanda lain yang menunjukkan data pribadi sudah tidak aman.
Penting untuk menjaga keamanan data pribadi dengan hati-hati dan waspada, terutama di era digital saat ini.
(Serambinews.com/Yeni Hardika)
BACA BERITA LAINNYA DI SINI