Kekuasaan Partai Konservatif tumbang usai inggris dilanda sekelumit masalah, mulai dari ekonomi yang stagnan dan buruknya pelayanan publik.
Tak hanya itu, Inggris juga mengalami peningkatan kemiskinan dan tunawisma serta beberapa perguruan tinggi diperkirakan bangkrut.
Baca juga: Rishi Sunak Sebut Ukraina Dapat Andalkan Inggris Melawan Rusia Dalam Jangka Panjang
Rakyat Inggris butuh perubahan
Meski berhasil menumbangkan Konservatif, kemenangan Partai Buruh tidak menandakan bahwa rakyat Inggris sepenuhnya mendukung mereka.
Berdasarkan jajak pendapat dan wawancara, rakyat Inggris memilih Partai Buruh karena mereka ingin menghukum Konservatif atas semrawutnya kondisi Inggris selama beberapa tahun terakhir.
Kemenangan tersebut juga terbilang langka terutama dalam politik Inggris yang sudah didominasi Konservatif sejak Perang Dunia II.
Partai Buruh baru berkuasa selama 30 tahun lebih dan hanya tiga pemimpinnya yang dapat mengalahkan Konservatif.
Pemimpin Partai Buruh terakhir yang mampu menumbangkan Konservatif adalah Tony Blair pada 2005 yang kini menjabat sebagai Dewan Penasehat Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca juga: Link Live Streaming Spanyol vs Jerman Euro 2024 Malam Ini, La Furia Roja Datang untuk Menang
Baca juga: MPU Terbitkan Tausyiah Pelaksanaan PON 2024 di Aceh, Minta Penyelenggara Pisahkan Pria dan Wanita
Baca juga: Perhitungan Ulang Surat Suara, Polres Aceh Timur Kerahkan 250 Pasukan Pengamanan