"Proses itu butuh kesabaran, oh kita misal dibully, dikritik itu adalah sebuah proses. Bagi saya diam dan menghindari pada waktu-waktu tertentu ada baiknya, biarkan waktu yang menjawab," ucap Bustami.
Baca juga: Turun Tipis, Harga Emas di Banda Aceh Hari Ini per Mayam pada Jumat 19 Juli 2024
Dia mengingatkan bagaimana kejayaaan Aceh di masa lalu, menjadi wilayah disegani, punya kekuatan secara politik dan ekonomi di mata dunia. Hal ini menurutnya kenapa tidak mungkin diulang di masa modern seperti sekarang.
"Saya kadang-kadang di waktu senggang coba literasi bagaimana Aceh di abad ke-17, masa kita tidak bisa. Apa sih yang salah," ungkap Bustami.
Di sisi lain, birokrat yang pernah menjabat Sekda dan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aceh (BPKA) itu berharap, provinsi yang kaya dengan sumber daya alamnya ini kelak punya banyak sumber daya manusia yang hebat membangun Aceh ke depan, bukan mereka yang mengedepankan kepentingan diri dan kelompoknya saja.
"Orang-orang yang berfikir untuk Aceh ke depan, punya profesionalisme, tidak banyak diselingi kepentingan," kata Bustami.
"Siapa pun pemimpin, yuk kita dukung ke depan. Kita tidak tahu siapa yang ditunjuk, semua kuasa ilahi," pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS