“Hamas menyatakan kepada rakyat Palestina yang agung dan rakyat negara-negara Arab dan Islam serta semua orang merdeka di dunia, saudara pemimpin Ismail Ismail Haniyeh sebagai seorang martir,” kata pernyataan singkat itu.
Dalam pernyataan lainnya, kelompok tersebut mengutip pernyataan Haniyeh bahwa perjuangan Palestina memiliki biaya.
“Kami siap menanggung biaya tersebut: mati syahid demi Palestina, demi Tuhan Yang Maha Esa, dan demi martabat bangsa ini.”
Pejabat senior Hamas lainnya, Sami Abu Zuhri mengutip Kantor berita Shehab yang terkait dengan Hamas mengatakan, Hamas sebagai sebuah gerakan cukup kuat untuk bertahan lebih lama dari kematian salah satu pemimpinnya.
"Kami melancarkan perang terbuka untuk membebaskan Yerusalem dan siap membayar harga berapa pun," kata Abu Zuhri.
Turki: Genosida Netanyahu akan Berakhir seperti Masa Hitler
Sementara pada kesempatan berbeda, diberitakan sebelumnya Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan mengungkapkan, genosida (pembunuhan besar-besaran suatu bangsa atau ras) yang dilakukan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu akan berakhir seperti masa Hitler.
"Sebagaimana berakhirnya genosida yang dilakukan Hitler, demikian pula genosida Netanyahu akan berakhir," tulis pernyataan Kemlu Turki dilansir dari Anadolu Agency, Senin (29/7/2024).
"Sama seperti Nazi yang melakukan genosida dituntut pertanggungjawaban, mereka yang berusaha menghancurkan Palestina juga akan dimintai pertanggungjawaban," sambungnya.
Kemlu Turki itu mengatakan, semua pihak akan berpihak pada Palestina, negara ini tidak dapat dihancurkan.
"Umat manusia akan berdiri bersama Palestina. Kalian tidak akan dapat menghancurkan Palestina," tambahnya.
Sementara Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan mengatakan, Presiden Turki Erdogan telah menjadi suara bagi hati nurani umat manusia.
"Mereka yang berusaha membungkam suara yang adil ini, terutama kalangan Zionis internasional termasuk Israel, berada dalam keadaan panik yang besar,” ucap Fidan dalam unggahan di platform X.
"Sejarah telah berakhir dengan cara yang sama bagi semua pelaku genosida dan pendukung mereka," imbuh dia.
Pernyataan dari pejabat Turki itu muncul setelah Menlu Israel, Israel Katz melontarkan pernyataan yang memfitnah dan menghina Presiden Recep Tayyip Erdogan di media sosial.