Perang Gaza

Investigasi Iran, Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh dengan Peluru Kendali Udara

Editor: Ansari Hasyim
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala sayap politik Hamas, Ismail Haniyeh

Dalam pernyataan, gerakan tersebut mengimbau masyarakat untuk melaksanakan salat jenazah ghaib untuk Haniyeh di semua masjid.

"Biarkan pawai kemarahan yang menggelegar keluar dari setiap masjid, mengecam kejahatan pembunuhan yang pengecut, mengutuk perang pemusnahan yang sedang berlangsung terhadap rakyat kami di Jalur Gaza, dan membela tanah kami, Al-Quds kami, dan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi," bunyi pernyataan itu.

Baik Hamas maupun Iran telah bersumpah untuk membalas pembunuhan Haniyeh, sementara upaya internasional untuk meredakan situasi terus berlanjut di tengah kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di kawasan tersebut.

Pada hari Kamis, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Mohammad Bagheri menyatakan bahwa pembalasan atas pembunuhan Haniyeh adalah tidak dapat dihindari dan memperingatkan bahwa Israel akan menyesali tindakannya.

Mantan Presiden Rusia: Perang Satu-satunya Solusi Perdamaian di Timur Tengah

Dmitry Medvedev, Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia, menyatakan bahwa perang skala penuh di Timur Tengah mungkin merupakan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian yang rapuh di kawasan tersebut.

Dalam posting-an di platform X, Medvedev yang merupakan mantan Presiden Rusia yang menjabat pada periode 2008 hingga 2012menyatakan penyesalannya atas hilangnya nyawa orang tak berdosa, dan meningkatnya ketegangan dengan apa yang ia gambarkan sebagai pengaruh Amerika Serikat.

"Ketegangan semakin memanas di Timur Tengah. Turut berduka cita atas hilangnya nyawa orang tak berdosa. Mereka hanyalah sandera dari negara menjijikkan: AS," tulis Medvedev.

“Sementara itu, jelas bagi semua orang bahwa perang skala penuh adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang goyah di kawasan tersebut,” tambahnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengutuk pembunuhan Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, yang tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di Teheran pada hari Rabu.

Dalam sebuah pernyataan, kementerian mendesak semua pihak untuk menahan diri di tengah memburuknya situasi di Timur Tengah dan menghindari tindakan yang dapat semakin mengganggu stabilitas kawasan atau memicu konflik bersenjata berskala besar.

Kementerian tersebut menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh dapat berdampak buruk pada negosiasi yang sedang berlangsung yang bertujuan untuk mengamankan gencatan senjata di Gaza dan mencapai kesepakatan pertukaran tahanan antara pemerintah Israel dan Gerakan Perlawanan Palestina Hamas.

Pembunuhan Hanyeh

Hamas mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada pukul enam pagi waktu Palestina bahwa Haniyeh dibunuh setelah menjadi sasaran serangan Israel di kediamannya di Teheran setelah berpartisipasi dalam upacara pelantikan Presiden baru Massoud Bezshkian.

Pihak berwenang Iran kemudian mengonfirmasi pembunuhan Haniyeh tanpa menjelaskan keadaan penargetannya dan mengatakan mereka akan mengumumkan hasil penyelidikan sesegera mungkin.

Halaman
1234

Berita Terkini