Walaupun terkadang tanpa disadari bahwa ordal juga akan mengalami keadaan pasang surut, bahkan terdampak arus, ketika pada akhirnya siklus perubahan terjadi. Dengan kata lain, masa "keemasannya" sebagai ordal akan tergilas pula bersamaan dengan berakhirnya periodesasi sang pejabat atau tokoh yang dijadikannya sebagai tempat bergayut, setidaknya selama kurun waktu lima tahun.
Sepanjang kiprahnya, setidaknya ada dua tema lagu yang akan dinyanyikan para ordal menyertai fase awal dan fase berakhir dirinya sebagai orang dalam, yaitu nyanyian romantis dan nyanyian miris. Kedua tema lagu tersebut akan mengalun sendu mengiringi perjalanan menuju tapal batas waktu.
Kata orang bijak, "Tiada yang abadi, kecuali perubahan itu sendiri."
Dan kita senantiasa berada di dalam pusaran perubahan yang akan terus terjadi.
Wallāhu a’lam biṣ-ṣawāb.