Konflik Palestina vs Israel

Muak Berunding sama Israel, Hamas Tak Kirim Delegasi di Pertemuan Kamis Nanti usai Tewasnya Haniyeh

Penulis: Sara Masroni
Editor: Amirullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi (tengah kiri) bertemu dengan kepala CENTCOM Amerika Serikat Jenderal Michael Kurilla (tengah kanan) di Tel Aviv pada tanggal 5 Agustus 2024. Muak berunding sama Israel terkait gencatan senjata, kelompok pejuang Islam Hamas memilih untuk tidak mengirim delegasi di pertemuan Kamis nanti.

Rapat kala itu membahas serangan Iran yang meluncurkan sekitar 300 rudal dan pesawat tak berawak ke Israel, hampir semuanya dicegat.

Kirim Surat Ancaman ke Lebanon

Sementara Menteri Pertahanan, Yoav Gallant mengeluarkan surat yang tidak biasa kepada rakyat Lebanon.

Dia memperingatkan dalam bahasa Arab bahwa Israel akan memerangi Hizbullah “dengan sekuat tenaga” jika kelompok itu terus meningkatkan ketegangan.

"Negara Israel menginginkan perdamaian, kemakmuran, dan stabilitas di kedua sisi perbatasan utara dan karena itu tidak akan membiarkan milisi Hizbullah mengganggu stabilitas perbatasan dan wilayah tersebut," tulis Gallant.

"Jika Hizbullah melanjutkan agresinya, Israel akan melawannya dengan sekuat tenaga," sambungnya.

Dia mengingatkan penyesalan [pemimpin Hizbullah Hassan] Nasrallah atas petualangan berbahaya dan tak terduga pada Agustus 2006 lalu.

Hal itu mengacu pada Perang Lebanon Kedua, konflik selama 34 hari yang meletus ketika pasukan Hizbullah menangkap dua tentara Israel dan membunuh beberapa lainnya.

“Mereka yang bermain api harus siap menghadapi kehancuran,” kata Gallant.

Wali Kota Haifa, Yona Yahav, juga merujuk pada Perang Lebanon Kedua pada hari Kamis, dengan mengatakan kepada lembaga penyiaran publik, Kan bahwa persenjataan Hizbullah jauh lebih canggih dibandingkan 18 tahun yang lalu.

"Rudal-rudal itu sangat presisi, dan mereka diperkirakan akan menembakkan 4.000 rudal ke arah kita setiap hari," kata Yahav.

"Itulah yang kami persiapkan [warga negara kami]. Bagaimanapun, kami meminta mereka untuk menyiapkan cukup makanan, cukup air, karena kami perkirakan mereka harus tinggal di sana [di tempat perlindungan dan daerah aman] selama empat hingga enam hari" jika Hizbullah menyerang, tambahnya.

Dalam penilaian di Komando Front Dalam Negeri IDF, Gallant mengatakan Israel berupaya memberikan peringatan yang memadai terhadap setiap serangan yang diharapkan.

Namun menyarankan warga untuk melanjutkan kehidupan seperti biasa jika tidak ada arahan khusus.

"Ketahanan masyarakat memungkinkan kita untuk membuat keputusan operasional yang tepat," kara Gallant.

Halaman
1234

Berita Terkini