Laporan Yocerizal | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua Umum Persaudaran Aceh Seranto (PAS), H Ahkyar Kamil SH, memulangkan jenazah Muzakir bin Sam (50), warga Aceh yang meninggal dunia di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Muzakir meninggal dunia pada Senin (19/8/2024), saat menjalani perawatan di rumah sakit di kawasan Kabupaten Cilacap. Almarhum meninggal dunia karena keluhan sesak nafas.
Namun hingga Selasa (20/8/2024) kemarin, jenazah belum bisa dipulangkan ke kampung halamannya, di Beurabo, Kecamatan Padang Tiji. Almarhum asal Kecamatan Muara Tiga (Laweung), yang menikah di Beurabo.
Jenazah tertahan di LP Nusakambangan karena ketatnya pengamanan di LP tersebut.
Oleh sebab itu, pihak keluarga berharap ada pihak yang bisa membantu pemulangan Muzakir ke Aceh. Apalagi batas waktu yang diberikan pihak LP hanya tinggal satu hari lagi.
Pihak keluarga dan Keuchil Gampong Baro Berabo lalu membuat permohonan resmi kepada tokoh Aceh di Jakarta, Akhyar Kamil SH yang juga Ketua Umum PAS, untuk membawa pulang jenazah Muzakir ke Aceh.
Baca juga: Bea Cukai Gagalkan Penyelundupan 133,44 Gram Kokain hingga 1.623 Butir Ekstasi, 3 Pengedar Ditangkap
Baca juga: Pimpinan Baleg DPR RI Temui Massa Demo di Gedung DPR, Pastikan Tak Ada Pengesahan RUU Pilkada
Baca juga: VIDEO Kisah Perantau Pidie, Mengungsi Saat Konflik, Kini Jadi Pengusaha Mie Aceh Intan di Bekasi
"Atas dasar surat resmi itu, saya langsung perintahkan relawan PAS yang ada di Jakarta untuk menunggu mobil ambulans yang antar jenazah dari Cilacap," kata Akhyar Kamil kepada Serambinews.com, Kamis (22/8/2024).
Akhyar juga memerintahkan relawannya mengurus proses pengiriman di Bandara Sukarno Hatta untuk segera diterbangkan ke Aceh melalui Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Aceh Besar.
Di Bandara SIM, disebutkan sudah ada relawan PAS menunggu kedatangan jenazah dengan menggunakan mobil ambulans Relawan Akhyar Kamil, Ketua Umum Persaudaraan Aceh Seranto (PAS).
"Jenazah kita antar sampai ke kampung halamannya di Gampong Baro Beurabo, Kecamatan Padang Tiji. Semua biaya yang keluar selama proses pemulangan saya yang tanggung," ujar Akhyar Kamil.(*)